Pola Hidup Sehat

Covid-19 Picu GERD, 3 Gejala Asam Lambung Tak Luput Jadi Perhatian

Jumlah orang yang mengeluhkan rasa sakit pada area lambung cenderung meningkat selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Dok. Kompas.com
Pasalnya, Covid-19 ditemukan dapat menimbulkan efek jangka panjang, termasuk pada sistem pencernaan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- enyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease / GERD merupakan suatu kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.

Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.

Melansir laman Kemenkes RI, gejala penyakit asam lambung yang muncul pada tubuh seseorang antara lain:

1. Timbulnya rasa nyeri ulu hati (heartburn)
2. Sensasi panas atau perih di dada hingga kerongkongan
3. Munculnya rasa pahit dan asam yang muncul di pangkal tenggorokan

Pada beberapa kasus asam lambung yang masuk ke tahap parah, maka penderita akan mengalami kesulitan dalam menelan makanan.

Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Meringankan Sesak Nafas Karena GERD dan Asam Lambung

Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi kita untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan atau mengetahui cara meringankan gejala asam lambung.

Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang bisa menurunkan asam lambung pada tubuh.

Covid-19 Picu GERD

Jumlah orang yang mengeluhkan rasa sakit pada area lambung cenderung meningkat selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Pasalnya, Covid-19 ditemukan dapat menimbulkan efek jangka panjang, termasuk pada sistem pencernaan.

Makanan Tinggi Lemak Pemicu GERD, Hingga 7 Gejala Tak Wajar dari Asam Lambung Akut

Menurut penelitian yang diterbitkan di Nature Communications pada Selasa (7/3), orang yang pernah terinfeksi virus corona penyebab Covid-19 lebih mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) pada tahun setelah terinfeksi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terinfeksi.

"Masalah pencernaan termasuk masalah paling pertama yang dilaporkan oleh para pasien. Semakin jelas bahwa saluran pencernaan berfungsi sebagai wadah virus," kata penulis utama sekaligus ahli epidemiologi klinis di Universitas Washington, Ziyad Al-Aly, menukil Everyday Health.

Secara keseluruhan, gangguan pencernaan ditemukan 36 persen lebih mungkin terjadi pada orang yang terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan mereka yang tidak terinfeksi.

Risikonya tetap ada bahkan pada orang dengan gejala ringan hingga sedang yang tidak memerlukan rawat inap.

Pada kelompok orang yang telah terinfeksi, sekitar 9.600 orang mengalami masalah yang memengaruhi sistem pencernaan, usus, pankreas, atau hati.

12 Tanda GERD yang Perlu Kamu Tahu, Bolehkah Penderita GERD Konsumsi Sereal?

Diagnosis yang paling umum adalah penyakit yang berhubungan dengan asam, seperti GERD dan tukak lambung. Kedua kondisi ini dilaporkan pada lebih dari 2.600 orang.

Selain itu, orang yang pernah menderita Covid-19 diamati memiliki peningkatan risiko mengembangkan beberapa kondisi gangguan pencernaan, di antaranya:

- 62 persen peningkatan risiko terkena bisul di lapisan lambung atau usus kecil,
- 35 persen peningkatan risiko terkena GERD,
- 46 persen peningkatan risiko mengalami pankreatitis akut,
- 54 persen lebih mungkin mengembangkan IBS,
- 47 persen lebih mungkin mengalami peradangan pada lapisan lambung,
- 36 persen lebih mungkin mengalami sakit perut tanpa penyebab yang jelas,
- 54 persen lebih mungkin mengalami gejala pencernaan seperti sembelit, diare, kembung, muntah, dan sakit perut.

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved