Data Kemiskinan dan Stunting Tidak Selaras, Gubernur Sutarmidji Minta Data Prevalensi Dievaluasi
“Kita (data) kemiskinan 6,73 persen sementara stunting 27,8 persen, kalau stunting itu selaras dengan kemiskinan maka ini tidak nyambung, maka harus a
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ADPIM PEMPROV KALBAR
Gubernur Sutarmidji saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan dan Lokakarya Penyusunan Dokumen Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2023 di Hotel Mercure, Senin 15 Mei 2023.
Pintauli mengungkapkan lewat proses pendataan keluarga sebenarnya BKKBN memiliki data keluarga beresiko stunting by name by adress. Beberapa kriteria keluarga beresiko stunting diantaranya jarak antar anak yang terlalu dekat, anak dilahirkan dari usia ibu dibawah 19 tahun, usia ibu melahirkan lebih dari 35 tahun, lalu sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak.
“Kita tetapkan keluarga beresiko stunting agar dilakukan pemantuan dan pendampingan dari BKKBNsejak awal, untuk mencegah agar keluarga tersebut tidak ditetapkan menjadi stunting,” pungkas Pintauli. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Halaman 2 dari 2
Tags
Kemiskinan
Data
stunting
BKKBN
Gubernur
Sutarmidji
Pontianak
Prevalensi
evaluasi
Kalimantan Barat
Kalbar
Mei
2023
Baca Juga
Uji Kompetensi Wartawan di Kalbar, Sinergi LUKW UPDM dan Pemprov Dorong Profesionalitas Pers |
![]() |
---|
Bangun Demokrasi Inklusif dan Berkeadilan, Polda Kalbar Laksanakan Silaturahmi & Diskusi Terbuka |
![]() |
---|
Keluarga Tolak Autopsi, Jasad Wage Ditemukan Meninggal Dunia di Pantai Pemangkat |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Pontianak Gelar Gerakan Bersama Pemberantasan Sarang Nyamuk |
![]() |
---|
Masyarakat Kapuas Hulu Ikut Diskusi dengan Kapolda, Bahas Situasi Keamanan di Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.