Headline Hari Ini: 4 Fakta Evakuasi Mahasiswa Kalbar dari Perang Saudara di Sudan
Akibat perang tersebut, ratusan warga negara Indonesia yang berada di Sudan dipulangkan oleh Pemerintah Indonesia.
"Sehari sebelum evakuasi itu sempat ada info genjatan senjata, tetapi walaupun genjatan senjata itu terdengar suara dentuman dan tembakan," ceritanya.
Suara dentuman bom, desingan peluru, dan suara roket atau rudal yang menuju target, selama beberapa hari membuat ia dan lainnya merasa tegang dan khawatir.
Bahkan, getaran akibat ledakan senjata perang sampai terasa di tempatnya mengamankannya diri.
"Alhamdulillah internet saat itu masih lancar, sehingga kita masih bisa terus komunikasi dengan keluarga, walaupun listrik sering mati," ujarnya.
• Kisah Mustaan Warga Singkawang, Salah Satu dari 829 WNI yang Dipulangkan dari Sudan
Proses Evakuasi
Proses evakuasi WNI di Sudan khususnya dirinya bersama sejumlah mahasiswa lain tidak mudah. Anisrullah menceritakan proses evakuasi memakan waktu dan energi.
Mulai evakuasi dikatakannya mulai hari ke 9 dari perang, yakni pada Senin, 24 April 2023, dan proses evakuasi ada beberapa jalur dan rute. Pertama melalui jalur darat menuju Mesir. Kedua melalui jalur darat menuju Pelabuhan Sudan dan menyebrangi Laut Merah ke Arab Saudi, dan ketiga Bandara Sudan.
Sebelumnya pada 23 April 2023, KBRI sempat meminta ia bersama 10 orang lainnya ke KBRI untuk proses evakuasi. Namun hari itu kontak senjata sangat dekat dengan lokasi dirinya sehingga tidak memungkinkan.
"Semalaman itu kita terus komunikasi dengan KBRI, karena situasi belum memungkinkan kita sempat pasrah, antara ditinggal, atau dijemput lagi nunggu aman. Setelah subuh, kita koordinasi lagi dengan guru saya situasi mulai aman lalu dicarikan mobil," katanya.
Menggunakan mobil sejenis minibus yang disopiri oleh warga Sudan, pukul 06.00 pagi ia bersama 10 orang lainnya menuju titik pertemuan dengan rombongan WNI, namun bukan di Kedubes RI. Dari lokasinya berada hingga ke titik pertemuan rombongan WNI lain, ia katakan membutuhkan waktu lebih dari satu jam.
Selama perjalanan, suasana tegang menyelimuti seluruh orang dalam minibus, dan di jalur yang ia lewati terdapat satu pabrik yang hancur dan terbakar, diduga akibat serangan senjata berat.
Tidak hanya itu, saat menuju lokasi pertemuan, kendaraan yang ia naiki sempat dihentikan oleh sejumlah pasukan. Mengetahui bahwa di dalam mobil itu warga Indonesia, pasukan tersebut melepaskan mobil setalah melakukan pemeriksaan.
"Sempat degdegan juga, tetapi alhamdulillah pemeriksaan itu kita lolos, dan dalam perjalanan itu kita juga lihat ada kendaraan hancur, sopir bilang ada jasad yang meninggal," ujarnya.
Setibanya di titik pertemuan, kelompoknya bertemu dengan rombongan WNI lain yang sudah dalam bus.
Selanjutnya, Anisrullah bersama rombongan menuju Pelabuhan Sudan dengan waktu perjalanan sekira 16 jam, dan selama perjalanan rombongan beberapa kali berhenti di pos pemeriksaan kelompok tentara, beruntung seluruh rombongan diperbolehkan melintas, karena ada beberapa rombongan dari negara lain yang tidak diperbolehkan melintas.
Wabup Sambas Heroaldi Lantik 6 Pejabat, Lima Pengawas Satu Administrator |
![]() |
---|
DPRD Kota Pontianak Dorong Penguatan Pencegahan DBD |
![]() |
---|
Polres Mempawah Ikuti Silaturahmi dan Diskusi Virtual Polda Kalbar, Hadir Ustaz Dasad Latif |
![]() |
---|
DBD Capai 65 Kasus, Warga Pontianak Jaga Kebersihan Lingkungan |
![]() |
---|
Peringati Hari Keselamatan LLAJ, Jasa Raharja dan Bapenda Kalbar Bagikan Helm Gratis pada Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.