Jangan Asal Ikut, Ketahui Makna Tradisi Ziarah Kubur saat Lebaran Idul Fitri

Tradisi ziarah kubur ke pemakaman seperti yang masih banyak dilakukan masyarakat saat ini, masih menjadi penting bagi kehidupan manusia sekarang.

Editor: Rizky Zulham

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tinggal menghitung hari Lebaran Idul Fitri 2023 hadir didepan kita semua.

Momentum Lebaran Idul Fitri, selain menjadi momen bersilaturahmi juga menjadi kesempatan orang-orang yang masih hidup, melakukan ziarah kubur ke tempat pemakaman keluarga mereka yang telah meninggal lebih dahulu.

Tradisi ziarah kubur ini masih banyak kita jumpai di berbagai daerah di Indonesia.

Meskipun hal ini seringkali dianggap hanya sebagai tradisi atau ritual tradisional, ternyata sains menjelaskan bahwa ada manfaat yang bisa didapatkan dari praktik ziarah kubur ini.

Di antaranya yakni bermanfaat untuk mengingatkan orang yang masih hidup akan kematian, dan memahami silsilah keluarga dengan baik.

• Bacaan Doa Ziarah Kubur Jelang Hari Raya Idul Fitri 2023 dan Cara Tawasul Saat Ziarah

Mengingat kematian

Di kebudayaan klasik Yunani dan Romawi kuno, ziarah kubur dikenal dengan istilah memento mori, yang secara harfiah berarti ‘ingatlah akan kematian’.

Hal ini serupa dengan berbagai praktik untuk mengunjungi pemakaman dan penghormatan terhadap leluhur di kebudayaan lainnya, yakni untuk mengingat bahwa kehidupan suatu saat akan berakhir.

Kematian merupakan subjek yang umum dibicarakan, karena dapat kita jumpai hampir setiap harinya. Namun, menyadari kematian diri sendiri yang tidak terelakan dan dapat menjemput kapan saja, merupakan hal yang jarang singgah di pikiran kita.

Berkontempelasi mengenai kematian merupakan salah satu hal yang dapat mendorong kita menjalani hidup dengan sepenuh hati.

Manusia menjadi termotivasi untuk menjaga hubungan baik dengan orang di sekitar kita, mengerjakan aktivitas semaksimal mungkin, dan mensyukuri waktu yang kita habiskan bersama orang yang berharga bagi kita.

Dalam menyikapi kematian, mungkin kita merupakan spesies yang unik.

Kebanyakan hewan tidak memahami konsep kematian. Bagi mereka, jasad hanyalah suatu objek, bukan jenazah sisa kerabat atau sesamanya.

Meski demikian, beberapa spesies hewan nampaknya mengenal konsep kematian. Bahkan, beberapa hewan menunjukkan kesedihan dan ratapan sepeninggal kematian sesamanya, khususnya pada mamalia.

Pada hewan ini pulalah terdapat semacam ritual untuk berkabung dan berduka pasca-kematian, misalnya pada gajah, anjing, dan beberapa primata.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved