Karhutla Kalbar
Headline Hari Ini: Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat, Titik Hotspot Mulai Bermunculan di Kalbar
Melalui laman resminya, BMKG Kalbar menginformasikan bahwasa kualitas udara di Kabupaten Kubu Raya masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setelah sekitar 8 hari tidak diguyur hujan, Kualitas Udara di sebagian wilayah Kalbar mulai memburuk. Dampak lainnya, ratusan desa/kelurahan di berbagai kabupaten/kota berpotensi tinggi terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Melalui laman resminya, BMKG Kalbar menginformasikan bahwasa kualitas udara di Kabupaten Kubu Raya masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat pada Minggu 16 April 2023.
Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak, Sutikno mengungkapkan kualitas udara kategori tidak sehat dikarenakan partikel udara yang terukur pada alat mencapai Particulate Matter 2,5 (PM2,5).
"PM2,5 sudah masuk kategori itu. Penyebabnya ada banyak partikel di udara yang teramati pada alat tersebut," kata Sutikno saat dikonfirmasi kemarin.
• Kadiskes Kalbar Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah Saat Kondisi Udara Tidak Sehat
Ia juga menjelaskan PM2.5 merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer). Di sisi lain, ia juga menjelaskan untuk jarak pandang di Supadio Pontianak Minggu 16 April 2023, tercatat 10 km.
"Untuk jarak pandang, siang ini di Supadio 10 km," katanya.
Penurunan kualitas udara juga terjadi di wilayah Kota Pontianak. Berdasarkan perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kualitas udara di Kota Pontianak saat ini dalam kategori sedang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmulyono mengungkapkan, terdapat 7 parameter yang mempengaruhi kualitas udara dalam perhitungan ISPU ini, yakni PM10, PM2,5, NO2, SO2, CO, O3, dan HC.
Adapun angka dari ketujuh parameter tersebut per hari Minggu (16/4) pukul 09.00 WIB adalah, PM2,5; 32 (baik), PM10; 74 (sedang), CO; 10 (baik), HC; 55 (sedang), NO2; 10 (baik), O3; 19 (baik), dan SO2; 81 (sedang).
Berdasarkan angka ini, tingkat kualitas udara masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan maupun tumbuhan. "Kualitas udara secara keseluruhan masuk kategori sedang," ujar Syarif Usmulyono kepada Tribun.
Berdasarkan BMKG Kalbar, tercatat Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya masing-masing sudah kurang lebih 8 hari ini tidak dituruni hujan.
Secara kasat mata, di beberapa titik kawasan di Pontianak dan Kubu Raya mulai terlihat kabut asap, terlebih di malam hari.
• Kualitas Udara Kabupaten Kubu Raya Masuk Kategori Sangat Tidak Sehat
Karhutla dilaporkan sudah terjadi di Sekunder C Ujung, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, pada Minggu 16 April 2023.
Dari pantauan TribunPontianak.co.id di lokasi, yang terbakar adalah lahan gambut yang dominan kering.
Saat berjalan menyusuri lokasi, tanah yang diinjak juga tampak terbenam dan menyisakan jejak kaki. Terdapat beberapa titik lokasi yang masih mengeluarkan asap. Terlihat sejumlah anggota kepolisian dan stakeholder terkait sudah melakukan upaya pemadaman dan pendinginan.
Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat mengungkapkan setelah mendapatkan laporan adanya karhutla, pihaknya langsung bergegas mendatangi lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman api yang sempat membara.
"Kegiatan kita hari ini dari Polres Kubu Raya, Polsek, Polda, Brimob, pemadam kebakaran swasta, Manggala Agni, kemudian stakeholder terkait di bidang kebakaran hutan dan lahan melaksanakan proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah kecamatan Rasau Jaya," katanya.
Dengan adanya gerak cepat yang dilakukan oleh anggota kepolisian dan unsur terkait, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi berhasil dikondisikan, sehingga tak semakin menyebar.
AKBP Arief juga mengatakan, sementara ini pihaknya sedang melakukan pemetaan terhadap luas lahan yang terbakar. Namun untuk saat ini diperkirakan seluas 4 hektare.
"Kita masih mengumpulkan data, berapa luas lahan yang terbakar dan kita juga masih lakukan upaya pendinginan setelah dilakukan pemadaman," jelasnya.
• Nihil Hujan hingga Muncul Titik Hotspot, Kadis LH Pontianak: Kualitas Udara Masuk Kategori Sedang
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, menjelaskan, pihaknya dan jajaran BPBD kabupaten/kota sedang melakukan groundcheck berdasarkan hotspot yang dikeluarkan oleh BMKG Kalbar.
"Sampai pagi ini belum ada laporan, BPBD kabupaten/kota sedang melakukan groundcheck berdasarkan titik panas yang dikeluarkan oleh BMKG," ucapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan data yang dimiliki BPBD Kalbar, kata Daniel, terdapat 332 desa/kelurahan di 14 kabupaten/kota yang memiliki potensi cukup tinggi terjadinya karhutla.
"332 desa/kelurahan potensi karhutla dalam pengawasan BPBD provinsi/kabupaten/kota," ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, Marjuni, mengungkapkan, pihaknya telah menetapkan siaga karhutla sejak awal 2023.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas sejak dari awal tahun 2023 telah menetapkan siaga kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sambas," jelas Marjuni.
Marjuni menyebutkan sejumlah wilayah di Kabupaten Sambas yang rawan terjadi karhutla pada umumnya dengan daerah bergambut, yakni Jawai, Selakau Tua, dan Paloh.
"Berdasarkan informasi dari BMKG via Manggala Agni wilayah kecamatan di Kabupaten Sambas yang rawan terjadi karhutla di antaranya Jawai, Paloh, dan Selakau Timur yang umumnya didominasi daerah bergambut," ungkapnya.
Pihaknya saat ini telah mengimbau kepada kecamatan hingga pemerintahan desa untuk tetap siaga terhadap karhutla.
"Kami tengah menyiapkan imbauan ke kecamatan dan desa untuk tetap siaga terhadap karhutla," tegasnya.
• Kalbar Populer Hari Ini: 4 Pria Bersajam di Pontianak Ribut, Ada 76 Titik Hotspot di Kalbar
Susuri Hutan
Kapolres Landak AKBP I Nyoman Budi Artawan, bersama rombongan menyusuri hutan di wilayah Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, guna antisipasi karhutla di musim kemarau panjang, Senin 15 April 2023.
Patroli itu dilaksanakan kapolres didampingi para Pejabat Utama Polres Landak dengan menggunakan motor trail. Saat melakukan patroli, juga ditemukan beberapa lahan pertanian warga yang dibuka dengan cara dibakar.
Kapolres menjelaskan selain mencegah karhutla, patroli itu juga untuk mencegah pencurian yang bersumber dari alam dan hutan seperti kayu dan mineral lainnya.
Selain itu juga untuk menindaklanjuti perintah serta arahan Kapolda Kalbar tentang antisipasi dan juga penanganan karhutla di wilayah hukum Polda Kalbar, khususnya Polres Landak.
Pasalnya, karhutla juga bisa menyebabkan kabut asap yang akan berdampak terhadap arus mudik Lebaran tahun 2023 yang tinggal menghitung hari.
"Karhutla jadi atensi pemerintah, maka dari itu upayakan dalam membuka lahan tidak dengan cara membakar maupun menggunakan pupuk yang berbahaya,” ujarnya.
Kapolres Mempawah AKBP Sudarsono mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Imbauan tersebut disampaikan Kapolres Mempawah berkenaan dengan cuaca yang sangat panas dalam sepekan terakhir ini untuk wilayah Kabupaten Mempawah.
"Kita dari Polres Mempawah terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Karena apabila sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan, maka dampaknya sangatlah besar," ujar AKBP Sudarsono.
AKBP Sudarsono mengingatkan, apabila ingin membuat api di sekitar lahan/ladang, alangkah lebih baiknya tetap diawasi.
"Kalaupun lahan non gambut ingin dibakar, maka pemilik lahan hendaknya berkoordinasi dengan aparat desa setempat agar dapat dipantau dan dikontrol. Sebab jika sudah terjadi kebakaran lahan secara ilegal, maka tentu sangat sulit bagi kita untuk upaya pemadaman," terang Kapolres Mempawah.
AKBP Sudarsono mengatakan, jajaran kepolisian dari Polres Mempawah hingga polsek jajaran telah berulangkali menyampaikan imbauan langsung ke seluruh elemen masyarakat, agar bersama-sama mencegah dini potensi kebakaran hutan dan lahan.
“Polsek-polsek jajaran juga telah diperintahkan untuk intens memberikan edukasi dan imbauan secara langsung kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan sebagai langkah mencegah terjadinya karhutla," ucap Kapolres Mempawah.
AKBP Sudarsono menegaskan, apabila masih ditemukan ada oknum pemilik lahan atau oknum masyarakat yang sengaja membakar lahan, yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan, maka Polres Mempawah tentu akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku.
"Mari bersama-sama kita jaga Kabupaten Mempawah dari kebakaran hutan dan lahan. Apalagi ini sebentar lagi mau Hari Raya Idulfitri. Jangan sampai hari raya nantinya kita malah disibukkan dengan pemadaman karhutla," tutup AKBP Sudarsono berpesan.
Sebaran Hotspot
(15 April 2023 pukul 07.00-23.00 WIB)
*Sambas: 15 titik
* Mempawah: 2 titik
* Sanggau: 6 titik
* Ketapang: 4 titik
* Sintang: 7 titik
* Kapuas Hulu: 2 titik
* Bengkayang: 5 titik
* Landak: 9 titik
* Sekadau: 2 titik
* Kayong Utara 0
* Melawi: 5 titik
* Kubu Raya: 14 titik
* Pontianak: 5 titik
* Singkawang: 0
Total: 76 hotspot
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Kalbar
Kualitas Udara
Karhutla
BMKG
Kubu Raya
Pontianak
Sutikno
Syarif Usmulyono
Arief Hidayat
BPBD
Sudarsono
I Nyoman Budi Artawan
PT Agrolestari Mandiri dan BPBD Ketapang Serukan Kolaborasi Sektoral Cegah Karhutla |
![]() |
---|
Pemerintah Komitmen Perkuat Antisipasi Karhutla Jangka Panjang di Kalbar |
![]() |
---|
BPBD Sebut Total Luas Kebakaran Hutan Singkawang Capai 242 Hektare |
![]() |
---|
Titik Panas Berkurang, Namun Karhutla Masih Berpotensi Terjadi di Kalbar |
![]() |
---|
Kapolsek Segedong Bersama Forkopimcam Tinjau Lokasi Karhutla di Desa Peniti Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.