Karhutla Kalbar

BPBD Sebut Total Luas Kebakaran Hutan Singkawang Capai 242 Hektare

"Alhamdulillah, hujan cukup membantu. Hotspot banyak yang sudah padam. Titik terakhir yang kami tangani ada di Perumahan Kowina

Penulis: Widad Ardina | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WIDAD ARDINA
KARHUTLA SINGKAWANG - Karhutla di sekitar area Bandara Singkawang. Kepala Pelaksana BPBD Kota Singkawang, Nana Priyadi. Ia menyampaikan perkembangan terkini penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sempat melanda sejumlah wilayah, terutama di kawasan menuju Bandara Kota Singkawang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG – Kepala BPBD Kota Singkawang, Nana Priyadi, menyampaikan perkembangan terkini penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sempat melanda sejumlah wilayah, terutama di kawasan menuju Bandara Kota Singkawang.

"Untuk update Karhutla sekarang, tim gabungan masih aktif. Posko siaga masih berjalan, dan monitoring tetap dilakukan oleh BPBD, Damkar, TNI, dan Polri," ujar Nana, saat diwawancarai tribunpontianak.co.id, pada Selasa 5 Agustus 2025

Ia menyebutkan, hujan yang mengguyur Singkawang sejak Kamis malam hingga Minggu, memberikan dampak positif dalam meredam titik-titik api. 

"Alhamdulillah, hujan cukup membantu. Hotspot banyak yang sudah padam. Titik terakhir yang kami tangani ada di Perumahan Kowina, Kelurahan Roban," katanya.

Dekat dengan Anak-anak, Kapolres Singkawang Pantau Langsung Program Makan Bergizi Gratis di SDN 23

Terkait kawasan Bandara, Nana mengonfirmasi hingga 3 Agustus, hanya terpantau asap kecil di beberapa titik. 

"Itu pun hanya 1–2 titik dan sudah kami tindak lanjuti bersama tim. Saat ini belum ada laporan kebakaran aktif lagi dari monitoring tim di lapangan," jelasnya.

Berdasarkan hasil pemetaan udara menggunakan drone dari Manggala Agni, total luasan lahan yang terbakar di jalur menuju Bandara mencapai sekitar 242 hektare. 

Rinciannya, 30 hektare di Kelurahan Pangmilang dan 210 hektare di Kelurahan Sedau.

"Kita bersyukur jalan alternatif bandara dan titik di jembatan 9 sudah padam total, termasuk area Kelurahan Pangmilang," tambahnya.

Namun begitu, Nana mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. 

Kontur tanah gambut yang dalam, hingga 6 meter, masih menyimpan potensi bara api yang bisa kembali menyala jika cuaca kembali kering.

"Meski turun hujan, potensi bara di dalam tanah bisa timbul lagi. Jadi tetap siaga," ujarnya.

Ia juga mengungkap hujan yang terjadi di Singkawang merupakan hasil dari operasi modifikasi cuaca oleh BNPB. 

"Meskipun ini adalah bagian dari rekayasa cuaca, kita tetap berharap ini menjadi hujan alami sebagai rahmat dari Yang Maha Kuasa," imbuhnya.

Nana pun mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved