Antrean Pasien RSUD Kota Pontianak Menumpuk, Wawako Bahasan: Kita Upayakan Tidak Terjadi Lagi

"Alhamdulillah saya sudah koordinasi, memang dengan keterbatasan yang ada memang sempat terjadi situasional yang seperti itu," ujarnya saat dikonfirma

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD FIRDAUS
Wakil Walikota Pontianak Bahasan saat dikonfirmasi Tribun Pontianak di Kantor DPRD Kota Pontianak. Rabu, 29 Maret 2023. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak RSUD Kota Pontianak ini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah pasien RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie atau RSUD Kota Pontianak mengeluhkan pelayanan di rumah sakit tersebut.

Pasalnya, sudah sekitar dua pekan terakhir pendaftaran online di rumah sakit milik Pemkot Pontianak ini tidak berfungsi.

Akibatnya, pasien sudah menumpuk sejak pagi setelah subuh, untuk mendapatkan nomor antrean.

Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Pontianak, Bahasan mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak RSUD Kota Pontianak ini.

Ia menegaskan pihaknya akan berupaya maksimal, agar kedepannya hal serupa tidak kembali terjadi.

"Alhamdulillah saya sudah koordinasi, memang dengan keterbatasan yang ada memang sempat terjadi situasional yang seperti itu," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Pontianak di Kantor DPRD Kota Pontianak. Rabu, 29 Maret 2023.

Gubernur Sutarmidji Sebut Beberapa Kawasan di Kota Pontianak yang Potensial untuk Dikembangkan

"Namun kedepan ini insyaallah kita upayakan tidak terjadi lagi," tegasnya.

Ia pun mengungkapkan, agar tidak kembali terjadi penumpukan serupa, Bahasan memastikan pendaftaran online maupun offline akan tetap berlaku di RSUD Kota Pontianak ini.

"Yang namanya online ini kan kadang masyarakat itu kan ndak semuanya paham, makanya kami berlakukan itu secara digital berlaku secara manual juga juga tetap difungsikan, online offline," ujarnya.

"Karena memang masyarakat Kota Pontianak kan ndak 100 persen ngerti tentang masalah digital untuk mendaftar secara digital, atau apa," terangnya.

Lebih lanjut, kata Bahasan, kondisi seperti ini harus disikapi dengan bijak baik oleh para pihak yang bertanggung jawab maupun para pasien itu sendiri.

"Kadang orang sakit juga kan, bahkan keluarga pasien yang sakit mengalami kepanikan, ini juga yang perlu kita sikapi secara situasional dengan bijak," ujarnya.

"Agar penumpukan atau atrean yang notabene tidak diinginkan masyarakat ini tidak terjadi," tutupnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved