Ramadhan Kareem
Contoh Praktik Shalat Witir dari 4 Sahabat Nabi Muhammad SAW
Witir merupakan Shalat Sunnah yang ditunaikan pada malam hari baik selama Ramadhan maupun di luar Ramadhan
Hal yang patut menjadi perhatian, kata ja’ala (جعل).
Di sini, ij’al (اجعلو) , ja’ala (جعل).
Di dalam Alquran ada banyak contohnya. Salah satunya وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً (Surah Ar Rum: 21)
Ja’ala (جعل) itu artinya menjadikan yang didahului oleh sabab (beberapa sebab).
Jadi, kalau ja’ala, Allah SWT menjadikan karena didahului sabab.
Termasuk dalam “waja’ala bainakum mawaddah” bahwa Allah menjadikan keluarga itu mawaddah juga didahului sabab yang diusahakan.
Ada penekanan di situ.
Ja’ala ini berbeda dengan kholaqo (خلق).
Kholaqo tidak harus didahului dengan sebab terlebih dahulu.
Memang Allah SWT menciptakan langsung tanpa ada sebab.
Itu masyhur di dalam kitab-kitab kita.
Karena itu, perintah shalat witir ini didahului sebab-sebab.
Jadi, Shalat witir itu penting.
Mungkin rankingnya menduduki ranking kedua setelah shalat sunnah fajar qabliyah subuh.
Shalat Sunnah Qabliyah subuh itu yang paling utama, setelah itu shalat witir.
Tahajud dan yang lain sebagainya itu di belakangnya.
Bahkan tarawih itu di belakangnya lagi seumpama diranking.
Demikianlah penjelasan singkat tentang praktik Shalat Witir yang dikerjakan oleh 4 sahabat nabi yakni Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. (*)
Simak Informasi Lengkap Seputar Ramadhan 2023
ramadhan kareem
Ramadhan
1444 Hijriah
Sahabat Nabi
Abu Bakar
Usman bin Affan
Umar bin Khattab
Ali Bin Abi Thalib
Shalat
Witir
DOA Setelah Sholat Tarawih Agar yang Diinginkan Segera Diijabah Lengkap Bacaan Latin dan Artinya |
![]() |
---|
APAKAH Onani di Siang Bolong Saat Ramadhan dapat Membatalkan Puasa? Cek Hukumnya Disini ! |
![]() |
---|
KUMPULAN Doa Buka Puasa Ramadhan 2025 yang Shahih dan Mustajab Lengkap dengan Keutamaannya |
![]() |
---|
DAFTAR Takjil yang Sehat dan Praktis Buat Buka Puasa Lengkap Manfaat Konsumsi Takjil yang Sehat |
![]() |
---|
Niat Mandi sebelum Puasa Ramadhan 2025 M atau Padusan di Hari Terakhir Bulan Syaban 1556 H |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.