Ramadhan Kareem

Contoh Praktik Shalat Witir dari 4 Sahabat Nabi Muhammad SAW

Witir merupakan Shalat Sunnah yang ditunaikan pada malam hari baik selama Ramadhan maupun di luar Ramadhan

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Shalat Witir bisa dikerjakan secara berjamaah di Masjid atau di rumah. Simak Bagaimana 4 Sahabat Nabi SAW mengerjakan Shalat Witir. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Shalat Witir merupakan amalan penting saat Ramadhan.

Witir merupakan Shalat Sunnah yang ditunaikan pada malam hari baik selama Ramadhan maupun di luar Ramadhan.

Bagi masyarakat Islam di Indonesia akan menunaikan Shalat Witir dan Tarawih secara berjamaah di Masjid.

Saking pentingnya Shalat Witir bagi Umat Islam, Rasulullah SAW bahwkan memberikan seruan dalam hadist yang berbunyi :

اِجْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُم ْباِللّيْلِ وِتْرًا

“Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat witir.” (HR. Bukhari 998 dan Muslim 749).

Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke-7

Sahabat Abu Bakar melaksanakan shalat witir setiap selesai menjalankan ba’diyah isya’,

namun nanti kemudian bangun, shalat tahajud dan lain sebagainya.

Sedangkan Sahabat Umar, karena orangnya percaya diri, maka menjalankan shalat witirnya pada jam tiga menjelang subuh.

Itu disebabkan karena sudah mantab hatinya.

Tapi itu bukan berarti apa yang dilakukan sahabat Abu Bakar tidak mantab, tetap mantab, namun hati-hati.

Lebih baik beliau tidak kehilangan witir sebab yang namanya manusia, ada kalanya kelelahan, ketiduran, sehingga tidak sempat menjalankan witir.

Karena itu, menurutnya, lebih baik menjalankan shalat witir seusai shalat ba’diyah isya.

Apa yang dilakukan sahabat Abu Bakar itu dilakukan juga oleh Sahabat Utsman, sementara yang dilakukan Sahabat Umar dilakukan juga oleh Sahabat Ali.

Dalam kitab-kitab fiqih kita, itu biasa terjadi.

Hukum Mengeluarkan Air Mani oleh Tangan Sendiri di Bulan Ramadhan Malam Hari

Hal yang patut menjadi perhatian, kata ja’ala (جعل).

Di sini, ij’al (اجعلو) , ja’ala (جعل).

Di dalam Alquran ada banyak contohnya. Salah satunya وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً (Surah Ar Rum: 21)

Ja’ala (جعل) itu artinya menjadikan yang didahului oleh sabab (beberapa sebab).

Jadi, kalau ja’ala, Allah SWT menjadikan karena didahului sabab.

Termasuk dalam “waja’ala bainakum mawaddah” bahwa Allah menjadikan keluarga itu mawaddah juga didahului sabab yang diusahakan.

Ada penekanan di situ.

Ja’ala ini berbeda dengan kholaqo (خلق).

Kholaqo tidak harus didahului dengan sebab terlebih dahulu.

Memang Allah SWT menciptakan langsung tanpa ada sebab.

Itu masyhur di dalam kitab-kitab kita.

Karena itu, perintah shalat witir ini didahului sebab-sebab.

Jadi, Shalat witir itu penting.

Mungkin rankingnya menduduki ranking kedua setelah shalat sunnah fajar qabliyah subuh.

Shalat Sunnah Qabliyah subuh itu yang paling utama, setelah itu shalat witir.

Tahajud dan yang lain sebagainya itu di belakangnya.

Bahkan tarawih itu di belakangnya lagi seumpama diranking.

Demikianlah penjelasan singkat tentang praktik Shalat Witir yang dikerjakan oleh 4 sahabat nabi yakni Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. (*)

Simak Informasi Lengkap Seputar Ramadhan 2023

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved