Bupati Muda Akui Pemkab Kubu Raya Sudah Petakan Kawasan Rawan Karhutla
Tak hanya itu, saat ini Pemkab Kubu Raya juga sudah memetakan titik-titik rawan Karhutla di kabupaten Kubu Raya.
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ).
Bupati Kubu Raya mengatakan pihaknya selain telah menggelar beberapa kali apel siaga dengan berbagai elemen pemadam kebakaran dan pemangku kepentingan terkait.
Tak hanya itu, saat ini Pemkab Kubu Raya juga sudah memetakan titik-titik rawan Karhutla di kabupaten Kubu Raya.
Kesiapan juga diwujudkan dengan upaya-upaya penguatan kapasitas masyarakat khususnya di areal-areal perkebunan sawit.
“Alhamdulillah kita sudah beberapa kali menggelar apel siaga dengan melibatkan semua elemen pemadam kebakaran yang ada di Kubu Raya,” kata Bupati Muda Mahendrawan saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Pembahasan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu 1 Maret 2023, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat.
Baca juga: Kubu Raya Terima Hibah Mobil Ambulans Damkar dari Korea
Muda memaparkan kondisi alam Kubu Raya memang rentan untuk terjadinya Karhutla. Sebab dari total luas lahan gambut di Kalimantan Barat, Kubu Raya memiliki luasan terbanyak. Sehingga jika terjadi Karhutla, upaya pemadamannya pun membutuhkan langkah yang lebih khusus dan ekstra. Apalagi di Kubu Raya terdapat objek vital berupa bandara internasional.
“Kita melihat dari pemetaan, untuk Kabupaten Kubu Raya ini ada 23 titik rawan. Dari 123 desa ada 23 desa yang titik rawan dalam arti yang secara endemik berulang-ulang dan memang hampir semua titik-titik ini biasanya dalam musim kemarau selalu muncul api,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Bupati Muda mengungkapkan pemerintah kabupaten juga melakukan upaya-upaya penguatan masyarakat di areal perkebunan sawit. Selain itu, mitigasi juga dilakukan dengan cara membuat sekat kanal dan memproduktifkan lahan yang ada melalui penanaman berbagai komoditas.
“Sehingga masyarakat pun juga ikut menjaga,”pungkasnya. (*)
• Dinsos Kubu Raya: Ada 200 Orang Tua yang Ingin Mengadopsi Bayi Perempuan yang Ditemukan di Serdam
Mesin Speedboat Milik Nelayan di Batu Ampar Raib Digondol Maling, Polisi: Pelaku Merupakan Residivis |
![]() |
---|
Residivis Pencuri Mesin Speedboat di Batu Ampar Ditangkap Polisi, Sita Sejumlah Barang Bukti |
![]() |
---|
KUBU RAYA GEGER! Gadis 19 Tahun Korban Rayuan Sesat Kakak Ipar Berujung Malapetaka |
![]() |
---|
Kunjungi Desa Sungai Nipah, Wagub Krisantus: Ini Kali Pertama Saya Menginjakkan Kaki di Sungai Nipah |
![]() |
---|
Rawan DBD Kecamatan Sungai Ambawang Jadi Penderita Terbanyak Setelah Sungai Rengas di Kubu Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.