Bupati Citra Duani Jelaskan Asal Muasal Kopi Liberika Kayong Utara

Kopi ini tersebar dibeberapa kecamatan, namun dengan adanya culture masyarakat tadi kita pemerintah daerah bekerjasama dengan pihak terkait

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferlianus Tedi Yahya
Bupati Kayong Utara, Citra Duani di acara Tribun Pontianak Podcast (Triponcast) edisi Selasa, 31 Januari 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bupati Kayong Utara, Citra Duani jelaskan asal muasal Kopi Liberika Kayong Utara dalam acara Tribun Pontianak Podcast (Triponcast) edisi Selasa, 31 Januari 2023.

"Sebelumnya itu kita memiliki komoditi unggulan, Kayong Utara harus jadi sangat juara, karena kan yang sudah juara dunia itu adalah tinju yang diraih oleh Daud Yordan dengan meraih 3 sabuk sekaligus," katanya. 

Kemudian ia menjelaskan, pada bidang komoditi pertanian, tanaman, pangan dan perkebunan, pemerintah Kabupaten Kayong Utara sudah bertekad untuk menjadi juara. 

"Untuk juaranya jangan tanggung-tanggung harus jadi juara dunia," jelasnya. 

Sejak jaman nenek moyang, diketahui masyarakat Kayong Utara ini mencari nafkah sebagai petani kopi namun tak mengetahui akan adanya keberadaan Kopi Liberika.

Baca juga: Bupati Citra Duani Paparkan Capaian dan Program Pemkab Kayong Utara

"Kopi ini tersebar dibeberapa kecamatan, namun dengan adanya culture masyarakat tadi kita pemerintah daerah bekerjasama dengan pihak terkait," katanya. 

"Kemudian si petani kopi ini dulunya adalah masyarakat transmigrasi yang berada di Kayong Utara, tapi saat itu mereka tidak tau validitas nya apa, hanya bekerja seperti biasa saja tanam dan panen, sehingga mereka menyebutnya dulu itu kopi kampung," katanya. 

Kemudian Pemerintah Daerah saat itu juga bekerjasama dengan Bank Indonesia, para penggiat kopi, bahkan dengan para ahli di bidang kopi salah satunya yaitu Iwan Kojal.

"Jadi beliau ini tertarik sekali untuk melakukan penelitian dan melatih para petani-petani kopi kita, karena sejak kita kerja samakan baru tau bahwa di daerah transmigrasi itu terdapat kopi yang langka di Indonesia, yaitu kopi Liberika ini," jelasnya. 

"Kemudian oleh salah seorang pengusaha di Jakarta itu dia kumpulan para pengusaha kopi ini tadi dan muri juga mengadakan lelang, dan kopi ini lalu seharga 8 juta perkilo, setelah itu baru kopi ini viral," tambahnya. 

Kopi ini juga telah mengikuti festival kopi di Spanyol dari 15 negara penghasil kopi terbesar, dan menjadi juara pertama dunia. 

"Saat itu kota tidak menyangka bisa menjadi juara satu dunia, padahal penghasil kopi terbesar itu di Brazil, nah sejak kemenangan itu kita diminta untuk mewakili Indonesia untuk mengikuti festival di Turki dan langsung kontrak dagang dengan Turki," Jelasnya. (*)

SETARA Tanam Pohon Bersama Untuk Pelestarian Lingkungan di Seponti Kayong Utara

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved