Apa Dampak Minum Kopi Bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi dan Hipertensi?

Orang dengan tekanan darah tinggi harus berhati-hati saat minum kopi, tapi mereka tidak perlu menghindarinya.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Ilustrasi minum kopi. Dampak Minum Kopi Bagi Penderita Darah Tinggi dan Hipertensi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut dampak setelah minum kopi yang akan dirasakan bagi penderita darah tinggi dan hipertensi.

Sudah menjadi tradisi bagi sebagain orang untuk menyeruput kopi saat matahari mulai terbit.

Karena kandungan kafein dalam kopi bisa meningkatkan mood dan konsentrasi.

Mengutip dari Medical News Today, kafein adalah vasokonstriktor yang artinya mengurangi ukuran pembuluh darah dan bisa meningkatkan tekanan darah.

Kafein memberikan efek yang berbeda-beda sesuai dengan reseptornya.

Peningkatan konsumsi kopi dihubungkan dengan sedikit penurunan hipertensi, menurut ulasan tahun 2017.

Bupati Citra Duani Jelaskan Asal Muasal Kopi Liberika Kayong Utara

Para peneliti menemukan penurunan risiko tekanan darah tinggi sekitar 9 persen saat seseorang minum 7 cangkir kopi per hari.

Sedangkan akan terjadi penurunan risiko hipertensi 1 persen dengan minum secangkir kopi saban harinya.

Ulasan yang sama menunjukkan fenol dalam kopi mungkin berperan untuk memberikan perlindungan.

Haruskah penderita darah tinggi menghindari minum kopi?

Sebuah tinjauan tahun 2017 menyimpulkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi harus berhati-hati saat minum kopi, tapi mereka tidak perlu menghindarinya.

Penelitian yang lebih baru menunjukkan minum tiga sampai empat cangkir kopi sehari memiliki efek netral atau menguntungkan.

Sebuah penelitian tahun 2016 dari 40 peminum kopi biasanya dengan kondisi tubuh sehat menunjukkan bahwa semua jenis kopi meningkatkan tekanan darah tapi, kadarnya masih dalam kisaran sehat.

Peningkatan tekanan darah bersifat sementara tapi masih terukur 3 jam setelah konsumsi.

Beberapa penelitian kopi lainnya menunjukkan bahwa jumlah kopi yang diminum seseorang menentukan efeknya pada tekanan darah.

Sebuah penelitian tahun 2015 menunjukkan peningkatan tekanan darah sistolik hanya pada orang yang tidak sering minum kopi.

Review lainnya menemukan bahwa kebiasaan konsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari tidak meningkatkan risiko hipertensi.

Namun, ada sedikit peningkatan risiko hipertensi yang terkait dengan minum kopi satu sampai tiga cangkir kopi sehari.

Baca juga: Jelang Konser Dewa 19 di Kodam, Virzha Rindu Kopi Khas Pontianak

Kapan harus berhenti minum kopi

Beberapa orang yang minum kopi mengalami insomnia, kecemasan, dan mulas.

Menurut peneliti, beberapa orang mungkin mengalami gejala sakit kepala dan suasana hati buruk jika mereka tiba-tiba minum kopi.

Bila mereka ingin mengurangi konsumsi kopi sebaiknya dilakukan secara bertahap.

Penulis ulasan di JACC: Clinical Electrophysiology mencatat bahwa beberapa dokter menyarankan orang dengan fibrilasi atrium atau kondisi lain yang melibatkan detak jantung tidak teratur menghindari kopi.

Para peneliti menyimpulkan asupan kafein sampai 300 mg per hari masih aman dan bisa melindungi terhadap gangguan irama jantung.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa jika ada hubungan yang jelas antara episode aritmia dan kafein, seseorang tidak boleh minum kopi.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved