Bingcang BINGKE Soedarso : Kenali Aritmia, Gangguan Irama Jantung yang Perlu Diwaspadai
Dokter Spesialis Jantung RSUD dr Soedarso menjelaskan, pada kondisi normal detak jantung manusia bekerja teratur layaknya jam dinding.
Penulis: Peggy Dania | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Aritmia merupakan salah satu jenis gangguan jantung yang ditandai dengan irama detak jantung yang tidak teratur.
Kondisi ini terjadi akibat masalah pada sistem kelistrikan jantung yang dapat membuat detak jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan kacau.
Dr. Alice Inda Supit, Sp.Jp (K). Dokter Spesialis Jantung RSUD dr Soedarso menjelaskan, pada kondisi normal detak jantung manusia bekerja teratur layaknya jam dinding.
Namun, pada penderita aritmia, ritme jantung dapat terganggu dan berpotensi menimbulkan keluhan hingga kondisi serius yang membahayakan.
“Sebagian besar aritmia sebenarnya ringan dan tidak berbahaya, apalagi jika gejalanya jarang muncul dan pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, ada juga jenis aritmia tertentu yang berpotensi memicu komplikasi serius, termasuk henti jantung,” jelasnya pada Triponcast Ediso Bincang Informasi Pelayanan Kesahatan (BINGKE) Soedarso, Kamis 28 Agustus 2025.
Baca juga: Sempat Bersitegang, Aksi Kedua Mahasiswa di DPRD Kalbar Berlangsung Kondusif
Menurutnya, gejala aritmia dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat. Pada sebagian orang, aritmia bahkan tidak menimbulkan keluhan sama sekali.
Namun, beberapa tanda untuk yang ringan dan perlu diwaspadai.
“Mulai dari debar-debar seperti jantung loncat-loncat atau berhenti sebentar, kemudian bisa sampai pusing atau keliyengan, mata berkunang-kunang atau kondisi lebih serius bisa menyebabkan pingsan sakit dada atau sesak nafas,” tambahnya.
Dr. Alice menegaskan, seseorang perlu segera memeriksakan diri ke dokter bila merasakan detak jantung tidak teratur tanpa pemicu yang jelas seperti sedang duduk diam tetapi tiba-tiba jantung berdebar kencang dan berulang.
Ia mengungkapkan ada cara sederhana untuk mendeteksi aritmia sendiri di rumah, salah satunya dengan meraba denyut nadi. Gunakan dua jari pada pergelangan tangan dan hitung denyut jantung selama satu menit. Normalnya, denyut jantung berada di kisaran 60–100 kali per menit.
Selain itu, perkembangan teknologi juga mempermudah deteksi dini. Smartwatch dan oksimeter dapat membantu mengenali irama jantung tidak teratur.
Bahkan, kini tersedia alat portabel seukuran kartu ATM yang dapat membaca hasil rekaman jantung secara akurat dan terhubung ke ponsel.
Salah satu jenis aritmia yang perlu diwaspadai adalah Atrial Fibrilasi (AF) yaitu kondisi ketika ruang atrium jantung bergetar tidak teratur dan tidak berkontraksi optimal. AF meningkatkan risiko stroke hingga lima kali lipat.
Untuk mencegah komplikasi, dokter biasanya memberikan obat pengencer darah dan obat pengendali irama jantung. Selain itu, gaya hidup sehat menjadi kunci penting dalam pencegahan aritmia.
“30 menit perhari olahraga Aerobil, cardio bisa berenang, bersepeda, lari. Yang harus dihindari sekarang ngopi isinya kafein memang tidak ada secara langsung mengatakan kafein ini penyebabnya tapi hanya memicu debar lebih cepat. Bisa dikonsumsi tapi dengan batasan satu cangkir sehari, lalu alkohol terbukti menyebabkan AF,” ungkapnya.
| Komunitas Seni Pontianak Gelar Meet Art, Satukan Pecinta Gambar |
|
|---|
| Wujudkan Pontianak Bebas Sampah, Pemkot Perkuat Peran Bank Sampah di Tiap Wilayah |
|
|---|
| Anggota DPRD Kalbar : Sebelum Larang Impor Pakaian Bekas, Pemerintah Harus Siapkan Solusi |
|
|---|
| Setiap Kendaraan Wajib Sediakan Tempat Sampah, Husin Dukung Penerapan Perda Pengelolaan Sampah |
|
|---|
| Pemkab Kubu Raya Akan Tata Tugu Langsat Punggur Jadi Ruang Publik bagi Masyarakat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.