Hasil Kunker DPRD Sambas, Perlu Tambahan Petugas KIR Teknis Dishub Kabupaten Sambas

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sambas, Trisno SH mengatakan terdapat ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan yang wajib melakukan KIR atau uji kend

Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Istimewa
DPRD Kabupaten Sambas ketika kunjungan kerja ke Dinas Perhubungan Kalimantan Barat Jumat 30 Desember 2022. Kunker itu diantaranya dihadiri Komisi III DPRD Kabupaten Sambas, Trisno SH, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sambas, Denny SH. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Hasil Kunjungan Kerja ke Dinas Perhubungan Kalimantan Barat, yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sambas memberi perhatian pada Sumber Daya Manusia (SDM) Teknis Dinas Perhubungan Kabupaten Sambas.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sambas, Trisno SH mengatakan terdapat ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan yang wajib melakukan KIR atau uji kendaraan bermotor dengan jumlah petugas lapangannya. 

“Dari dinas perhubungan provinsi menyebutkan terdapat 3200 lebih kendaraan, sedangkan petugas KIR kabupaten kita hanya 3 orang. Jumlah ini menurut Dinas Perhubungan Provinsi jauh dari kata ideal, sangat tidak seimbang dalam memaksimalkan pelayanan KIR,” tutur Trisno, Jumat 30 Desember 2022.

Disebutkan Legislator Fraksi PAN DPRD Kabupaten Sambas ini, ada solusi dari Dinas Perhubungan Propinsi Kalbar. Dia mengatakan, Kabupaten Sambas dapat memaksimalkan Sekolah Tinggi Transportasi Darat Program Kementerian Perhubungan. 

"Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas merupakan daerah yang telah melakukan MoU dengan pihak STTD Kementerian Perhubungan, ini dapat kita jadikan peluang baik untuk menambah SDM Teknis Perhubungan, termasuk untuk tenaga layanan KIR nantinya,” ungkap Trisno. 

Polres Sambas Ngopi Bareng di Warkop Enak Pasar Sambas Pagi Ini, Warga Sampaikan Keluhan Ini

Bupati Satono Imbau Masyarakat Sambas Jaga Kamtibmas Saat Perayaan Tahun Baru

Sementara itu Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sambas, Denny SH, menambahkan pentingnya layanan KIR. Tujuannya untuk uji kelayakan kendaraan, dimana nantinya berdampak juga kepada keselamatan pengguna jalan. 

“Terdapat pengguna jalan yang over dimensi maupun over muatan atau over loading, ini harus menjadi perhatian bersama terutama unit kerja teknis. Bagaimana bisa mengedukasi kepada pengguna jalan pentingnya keselamatan berlalu lintas, tidak over dimensi maupun over muatan, sehingga menambah umur kondisi jalan kita maupun kendaraan itu sendiri,” tutur Denny. 

Terkait masih belum idealnya petugas KIR dinas perhubungan, Denny juga memberi perhatian yang sama. Dia berharap, dinas telah mengambil langkah-langkah strategis dalam menyikapi kondisi itu. 

“Harapan kita, pelayanan KIR semakin maksimal, ditunjang dengan petugas yang memadai dan berdampak pada pendapatan daerah kita. Bagaimana menumbuhkan kesadaran untuk melakukan uji kendaraan bermotor. Semoga dengan pendekatan persuasif, semakin ramai yang sadar untuk melakukan KIR kendaraannya,” harap Denny.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved