Pemkab Sambas Komitmen Lanjutkan Penataan Kawasan Pasar di Sejumlah Kecamatan
Bupati Sambas H Satono mengatakan Pemda Sambas akan melanjutkan penataan kawasan pasar yang ada di sejumlah kecamatan. Mulai dari Kecamatan Tebas, Sem
Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pemerintah Kabupaten Sambas berkomitmen melanjutkan pembangunan penataan kawasan pasar di sejumlah kecamatan. Pembangunan drainase dan pedestrian Pasar Sambas yang telah rampung mendapat respon masyarakat Sambas.
Bupati Sambas Satono mengatakan Pemda Sambas akan melanjutkan penataan kawasan pasar yang ada di sejumlah kecamatan. Mulai dari Kecamatan Tebas, semparuk, Selakau, Jawi hingga Pasar Sekura.
"Insya Allah bertahap, kawasan pasar kita akan tata, kita melihat Pasar Sambas sekarang sudah seperti Jogja dan Bandung kata sejumlah masyarakat," jelas Bupati Satono, Selasa 27 Desember 2022.
"Insha Allah akan bertahap selanjutnya penataan Pasar Semparuk, Tebas, Pemangkat, Selakau, Sekura, Jawai, akan kita selesaikan. Tetapi ini perlu waktu," katanya.
Lebih jauh Bupati Satono mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas mengalami peningkatan 6,39 persen. Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi bahkan sempat kontraksi 2,02 persen sebelum ia dilantik.
"Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas sebelum saya dilantik menjadi Bupati terjadi kontraksi minus 2,02 persen. Tapi Alhamdulillah berkat kerjasama dan kolaborasi laju pertumbuhan ekonomi rakyat masyarakat Sambas ini naik menjadi 6,39 persen di tahun 2022," tuturnya.
• Bupati Sambas Sebut Prosessar Ikut Bantu Penuhi Kebutuhan Dasar Kesehatan Warga Miskin
• Buntut Pengerjaan Waterfront City Sambas Diduga Bermasalah, Dinas PUPR Kalbar Blacklist Pelaksana
Sehingga posisi laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas tercatat 4,37 persen.
"Kita hari ini juga bisa lepas dari inflasi. Kemudian menyongsong bonus demografi. Inflasi artinya ada duit tidak ada barang, ada barang tapi harganya mahal. Saya berpesan kita patut bersyukur bahwa telah dilahirkan di Sambas," jelasnya.
Dia mengatakan khususnya masyarakat yang dilahirkan di Sekura, Sambas, karena di sini mayoritas petani. Sebab dunia saat ini sedang terancam krisis pangan dan sebanyak 350 juta jiwa terancam kelaparan.
"Jika ditanya apa pekerjaan, petani, pekebun, tidak perlu malu. Zaman sekarang orang kesulitan mencari beras. Di Dunia ini ada 80 lebih negara yang krisis pangan, 350 juta jiwa terancam kelaparan," ujarnya.
Maka, kata Satono, warga Sambas perlu berbahagia dan bersyukur pada Allah SWT karena ditakdirkan sebagai insan-insan petani. Sambas ini merupakan lumbung padi dan mencatat sebagai penyumbang 25 hingga 30 persen gabah untuk Kalbar.
"Oleh karenanya situasi inflasi dan harga harga barang mengalami kenaikan, jika masyarakat punya lahan kosong pekarangan rumah silakan ditanami cabai, tomat, mentimun dan sayur mayur lainnya," katanya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News