Jelang Nataru 2023, Pemprov Kalbar Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok
Disperindag ESDM Provinsi Kalbar sebelumnya telah menggelar rapat kordinasi daerah (rakorda) terkait ketersediaan bahan pokok penting jelang Nataru ya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengantisipasi terjadinya kelangkaan maupun lonjakan harga bahan pangan, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Disperindag ESDM Provinsi Kalbar sebelumnya telah menggelar rapat kordinasi daerah (rakorda) terkait ketersediaan bahan pokok penting jelang Nataru yang digelar di Hotel Gajahmada Pontianak pada 30 November 2022.
Kepala Disperindag ESDM Provinsi Kalbar, Syarif Kamaruzaman, mengatakan rakorda tersebut dihadiri para pejabat yang membidangi perdagangan, satgas pangan dan para distributor, serta pemangku kepentingan se-Kalbar.
Ia mengatakan dalam rakorda tersebut intinya untuk memastikan bahwa ketersediaan pasokan bahan pokok penting di Kalbar aman dan cukup jelang Nataru 2023.
• Jelang Nataru 2023, Stok dan Harga di Landak Masih Aman
Kedua, untuk antisipasi lonjakan harga, Disperindag Kalbar melakukan operasi pasar untuk beberapa komoditas bahan pokok penting yang juga sebagai penyeimbang inflasi. Antisipasi pertama dengan memberikan subisi harga paket sembako yang mungkin melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Kamaruzaman mengatakan, disperindag akan menjual paket sembako murah di lima kabupaten yakni di Kabupaten Landak pada 7 Desember 2022, Sekadau pada 8 Desember, Melawi pada 10 Desember, Kapuas Hulu pada 12 Desember, Bengkayang pada 13 Desember 2022.
“Kami (disperindag) bersama satgas pangan juga terlibat baik penegakan hukum untuk melakukan sidak ke pasar untuk memastikan harga tidak melonjak, biasanya ada beberapa komoditas mengalami kenaikan karena menjelang hari besar. Kita juga mengecek ketersediaan stok menjelang Nataru,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Senin 5 Desember 2022.
• Jelang Nataru 2023, Kadiskumdag Pontianak Pastikan Komoditas Tersedia
Ia menjelaskan, operasi pasar sudah dimulai sejak September yang pada saat itu fokus di wilayah perhitungan inflasi yakni Kota Pontianak, Singkawang dan Kabupaten Sintang. Juga beberapa kabupaten yang menjadi imbas inflasi.
“Tapi semua kabupaten hampir semua kita sentuh, tapi khusus Nataru kita lihat para pemeluk agama yang dominan melakukan Natal seperti di Landak dan Bengkayang. Nanti kita akan menjual paket sembako murah dengan mensubsisi paket tersebut senilai Rp 50 ribu. Misalnya paket sembakonya dengan harga Rp 150 ribu, nanti akan disubsidi Rp 50 ribu. Jadi masyarakat cukup membayar dengan harga Rp 100 ribu saja,” katanya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News