Inflasi Kota Pontianak Naik 0,34 Persen, Pemkot Lakukan 9 Langkah Berikut
Terlebih, menjelang libur Hari Natal dan Tahun Baru (NATARU) ini, Wawako Bahasan menerangkan, bahwa Pemkot Pontianak akan melakukan pengawasan di lapa
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjadi sebuah peringatan bagi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, karena angka inflasi di Kota Pontianak bulan November 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen.
Mulanya angka inflasi Kota Pontianak berada di angka 5,74 persen, namun atas kenaikan itu kini menjadi 6,08 persen.
“Kenaikan ini walaupun kecil, namun tetap sebagai warning bagi kita untuk terus berbenah. Sekarang kita akan pastikan pasokan komoditas yang prioritas itu tersedia,” kata Bahasan selaku Wakil Wali Kota Pontianak.
Hal tersebut ia spa setelah mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, melalui zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin 5 Desember 2022.
Terlebih, menjelang libur Hari Natal dan Tahun Baru (NATARU) ini, Wawako Bahasan menerangkan, bahwa Pemkot Pontianak akan melakukan pengawasan di lapangan secara berkala untuk memonitoring harga pangan.
• Inflasi November 2022 di Kota Pontianak 0,34 Persen, Berikut Komoditas Penyumbangnya
"Terutama untuk komoditas yang mengalami kenaikan seperti kangkung, bawang merah, jagung manis dan minyak goreng," ujarnya.
Bahasan menyebut, untuk pengendalian inflasi safu bulan belakangan terjadi penurunan harga pada komoditas tertentu, seperti daging ayam ras, cabai rawit, bawang putih, ikan tongkol, cabai merah dan ayam hidup.
Atas kenaikan inflasi tersebut, Wawako Bahasan menyebut, terdapat sembilan langkah yang menjadi atensi pihaknya.
• Launching Program Matching Fund, Untan Pontianak Kembangkan Cara Tingkatkan Hasil Produksi Padi
Hal tersebut sesuai dengan arahan Mendagri saat rapat koordinasi.
"Sembilan langkah itu ialah melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, melaksanakan rapat teknis TPID, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, melaksanakan gerakan Pencanangan Gerakan Menanam, melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait," ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga akan melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, merealisasikan BTT untuk dukungan Pengendalian Inflasi.
"Kemudian yang terakhir, yakni memberikan bantuan transportasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," jelasnya.
Melalui 9 langkah tersebut, ditargetkan inflasi tersebut harus turun kembali.
“Targetnya angka ini tidak mengalami kenaikan, dan kalau bisa turun kembali. Kita akan lakukan pemantauan di segala sektor terutama bidang pangan,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News