Sutarmidji Beri Sinyal Rute Penerbangan Pontianak-Kuching dan Pontianak-Kuala Lumpur Kembali Dibuka
Kegiatan ini digelar selama tiga hari, 25-27 November 2022, dalam rangka merayakan ulang tahun ke-65 hubungan diplomatik Malaysia-Indonesia. Kegiatan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menghadiri Karnival Pelancongan Sarawak dan Program Konsulat Malaysia di lantai dasar Ayani Mega Mall Pontianak, Minggu 27 November 2022.
Kegiatan ini digelar selama tiga hari, 25-27 November 2022, dalam rangka merayakan ulang tahun ke-65 hubungan diplomatik Malaysia-Indonesia. Kegiatan dimeriahkan dengan bebagai pameran melalui stan-stan di lokasi tersebut.
Gubernur Sutarmidji berkeliling melihat stan, usai memberikan sambutan. Stan yang ada antara lain terkait promosi pariwisata, kesehatan, edukasi serta kerajinan yang ada di Malaysia dan Indonesia. Dari pihak Kalbar juga menampilkan stan dekranasda dengan produk ekonomi kreatif unggulan Kalbar.
Gubernur Sutarmidji menyampaikan khusus untuk hubungan antara Kalbar dengan Sarawak, ia harapkan ada kemudahan-kemudahan seperti sebelum pandemi Covid-19. Misalnya saja transportasi udara yang kembali normal.
“Seperti misalnya transpotasi udara itu belum buka Kuching dengan Pontianak. Mudah-mudahan bisa dinormalkan kembali secepatnya,” ujar Midji.
• UMP Kalbar 2023 Bakal Diumumkan Hari Ini, Pekerja Harap Naik Signifikan
Kemudian hal lain yang perlu diatur nantinya yakni terkait arus barang, baik dari Sarawak ke Kalbar maupun dari Kalbar ke Sarawak.
“Selama ini selalu berganti angkutan. Ini yang harus kita bicarakan. Kemudian ketika angkutan darat kargo, dari darat ke Brunei. Ini kan pada BIMP-EAGA sudah dibicarakan supaya ke depannya ada tindak lanjut,” ungkapnya.
Hambatan-hambatan seperti itulah yang dianggap perlu dibicarakan supaya hubungan keduanya bisa berjalan lancar, yang pastinya bisa saling menguntungkan.
“Misalnya kendaraan dari Malaysia ke Kalbar itu asuransinya skitar Rp400 ribuan. Kita ke sana kurang lebih Rp200 ribuan, jadi ini harus ada keseimbangan,” ungkapnya.
Midji menyampaikan banyak hal yang dibicarakan di BIMP-EAGA yang bisa ditindaklanjuti. Kemudian kerja sama pengembangangan potensi baik wisata di Kalbar, maupun di Sarawak.
“Kita akan buka misalnya di Temajuk untuk seluas-luasnya, itu adanya investasi Malaysia ke sini atau kita yang ke sana, misal bidang kuliner dan sebagainya,” ungkapnya.
Midji mengatakan, Kalbar dan Sarawak memang punya banyak kesamaan, tetapi tetap ada keunikan masing-masing.
“Secara umum saya ucapkan selamat kepada Pak Konsul karena pilihan raya di Malaysia berjalan dengan lancar dan menghasilkan perdana menteri yang kesepuluh,” ucapnya.
Midji mengatakan dengan adanya dua event besar di Kalbar yaitu BIMP EAGA dan Sarawak ini menunjukkan bahwa Kalbar siap menjadi tuan rumah acara internasional.
“Kita tinggal kecepatan, kalau itu berkaitan dengan kebijakan di pusat. Dalam artian konsul harus bicara dengan Kuala Lumpur dulu dan kita harus bicara dengan Jakarta, kepada kementerian-kementerian untuk percepatan kelancararan hubungan orang maupun barang kedua wilayah di perbatasan,” pungkasnya.
• Aplikasi Sippohon Kalbar Diluncurkan, Sutarmidji : Kita Punya 177 Ribu Hektar Wilayah Mangrove

Di tempat yang sama, Konsul Malaysia di Pontianak, Azizul Zekri menyampaikan pihaknya bekerja sama dengan Sarawak Tourism Board (STB) mengadakan pameran pariwisata dan berbagai program Konsulat Malaysia dalam peringatan hari ulang tahun ke-65 hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia.
“Kita pamerkan berbagai promosi di antaranya pariwisata, kesehatan dan edukasi serta kerajinan tangan. Selain itu juga ada stan khusus bagi Dekranasda Provinsi Kalbar,” ujarnya.
Director of Sarawak Tourism Board, Barbara Benjamin Atan, menjelaskan pameran pariwisata ini untuk mempromosikan Sarawak yang diselenggarakan mulai Jumat 25 November hingga Minggu 27 November 2022.
“Kami ada 16 stan mulai dari rumah sakit, agen perjalanan, hotel, perguruan tinggi, Asita Kalbar dan Dekranasda Kalbar. Ini untuk memperingati hubungan diplomatik Indonesia- Malaysia yang ke-65 tahun,” ujarnya.
Ia mengatakan lewat kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah yang baik untuk mempromosikan wisata medis di Malaysia. Selain itu, banyak warga Kalbar ke Sarawak untuk mengikuti festival musik seperti Rainforest. Festival ini dilakukan setiap tahun kecuali pada saat pandemi Covid-19 yang lalu.
“Kami juga mulai mempromosikan wisata edukasi pada tahun ini seperti kita libatkan Unimas yang memperkenalkan kuliah-kuliah di sana,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News