Tragedi Rombongan Santri
Hari ke 4, Tim SAR Gabungan Masih Upayakan Pencarian Santri tang Hilang di Sungai Kapuas
Pantauan Tribun Pontianak di lokasi, memasuki hari ke-4, tampak tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran Sungai Kapuas
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian santri yang hilang hari ini Senin 31 Oktober 2022.
Pantauan Tribun Pontianak di lokasi, memasuki hari ke-4, tampak tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran Sungai Kapuas
Komandan Tim Pencarian Basarnas Pontianak Jumadi menjelaskan memasuki hari ke 4 tim SAR gabungan masih berupa melakukan pencarian.
"Hari ini masih kita lanjutkan pencarian," katanya kepada Tribun Pontianak di lokasi.
• Memasuki Hari Ke-3 Pencarian Santri yang Hilang di Sungai Kapuas Masih Nihil
Dikutip dari laman resmi BMKG Kalbar pada Senin 31 Oktober 2022, lokasi air Sungai Kapuas tampak sangat tinggi diduga akibat pasang surut air kendawangan
Tertulis pada tanggal 31 Oktober 2022 hingga 01 November 2022, diperkirakan ketinggian air mencapai 1,6 meter.
Namun, kondisi air saat itu tak mematahkan semangat tim SAR gabungan dan akan terus melakukan pencarian, setidaknya hingga 7 hari pencarian.
"Upaya pencarian ini masih akan terus berlanjut, setidaknya hingga tujuh hari pencarian," kata Jumadi.
Hingga saat ini, pada hari Senin 31 Oktober 2022, pukul 12:00 WIB, tim SAR gabungan masih belum menemukan titik terang dari hasil pencarian dan korban belum ditemukan.
Diketahui sebelumnya, dari informasi yang diperoleh Tribun Pontianak, kejadian bermula ketika santri pesantren Mazhahirul Haq berjumlah sekitar 16 orang terdiri dari 10 dewasa (8 perempuan dan 2 laki-laki), anak-anak di bawah umur 8 tahun berjumlah 6 orang.
16 orang tersebut tengah naik sampan kato di tepian Sungai Kapuas dari Pesantren Mazhahirul Haq, tepatnya di bawah Jembatan Kapuas 2.
Namun, tiba-tiba ada perahu speed boat berpenumpang melintas sehingga menyebabkan gelombang besar.
Sontak sampan mereka terhempas gelombang, kemudian terbalik sehingga mengakibatkan tenggelam.
Korban Yopi yang bertugas sebagai motoris atau pengemudi sampan bersama-sama santri dewasa lainnya kemudian berusaha menyelamatkan sejumlah santri yang tercebur ke Sungai Kapuas bersama warga lainnya.
Meskipun sejumlah santri dapat diselamatkan, namun sayang korban Yopi tak diketahui keberadaannya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News