Kantor BPN Sintang Kebanjiran, Junaedi Pastikan Layanan Pertanahan Normal
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) mencatat 43.682 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Banjir luapan sungai kapuas dan melawi di Sintang, Kalimantan Barat, meluas tidak hanya merendam pemukiman, tapi juga sejumlah ruas jalan di sekitaran kota Sintang.
Kenaikan air yang signifikan tiga hari terakhir juga merendam halaman kantor pemerintahan. Yang paling parah, Kantor ATR/BPN Sintang di jalan M.Saad, Kelurahan Tanjung Puri.
Dari pantauan tribun pontianak, genangan air tidak hanya merendam halaman, tapi juga masuk ke dalam kantor pelayanan. Di dalam kantor BPN, tinggi muka air lebih dari mata kaki orang dewasa.
"Banjir sudah masuk ruangan kerja saya," kata Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sintang, Junaedi, Rabu 12 Oktober 2022.
• Jalan Rusak, Warga Sakit di Desa Ipoh Emang Sintang Terpaksa Ditandu Selama 3 Jam
Junaedi menyebut belum berencana untuk memindahkan layanan sementara. Pihaknya tetap akan melayani masyarakat yang akan mengurus pertanahan. "Layanan tetap jalan," jelasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) mencatat 43.682 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Banjir tersebar di 10 kecamatan.
Banjir dipicu hujan dengan intensitas lebat sejak 8 Oktober 2022 menyebabkan banjir pasang khususnya di Kota Sintang.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang mencatat, total 25 desa dan kelurahan terdampak banjir luapan sungai kapuas dan melawi.
Selain disebabkan curah hujan tinggi, banjir di Kota Sintang juga dipicu air kiriman dari perhuluan sungai Kapuas dan melawi, seperti dari Kapuas Hulu, Ketungau, Serawai-Ambalau hingga Kabupaten Melawi.
Banjir tidak hanya merendam kota Sintang, tapi juga melanda 10 dari total 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang.
Tinggi muka air mengalami peningkatan signifikan sejak dua hari terakhir. Dampaknya merendam jalan, rumah warga fasilitas publik seperti sekolah, pusat layanan kesehatan.
Ruas jalan Sintang menuju ke 4 Kecamatan di wilayah perbatasan juga terendam. Kedalaman bervariasi, paling dalam lebih dari selutut orang dewasa. Akses transportasi nyaris lumpuh. Sebagian besar aktivitas masyarakat hanya bisa menggunakan sampan.
Kecamatan Sintang paling terdampak. 25 desa dan kelurahan. 14.932 jiwa terdampak.
Kecamatan Serawai dan Ambalau juga masuk dalam wilayah terdampak banjir, meski saat ini banjir bandang sudah surut.
"Ambalau hujannya kalau deras bandang Jadi 1 hari langsung surut tapi resiko banyak terdampak. Serawai juga gitu tapi juga karena menahan air ikut pasang tinggi juga. Sekarang serawai masih juga walaupun naik turun airnya. Hujan naik berhenti 1 hari turun lagi," kata Kepala BPBD Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih kepada Tribun Pontianak, Rabu 12 Oktober 2022.