Pemkot Pontianak Berkomitmen Lakukan Peningkatan Inovasi
Menurut Bahasan, dengan inovasi yang matang, akan tercipta pelayanan publik yang prima, sehingga daya saing daerah pun terdongkrak.
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
Untuk itu, pihaknya terus melakukan berbagai perbaikan -perbaikan dan peningkatan inovasi.
"Setiap proses ada hambatan itu bisa diselesaikan atau diperbaiki dengan inovasi-inovasi, bisa dengan suatu hal yang baru atau peningatan inovasi yang ada dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak," katanya.
Sejauh ini, Handanu mengatakan, bahwa Kota Pontianak memiliki banyak inovasi. Bahkan tahun lalu Pemerintah Kota Pontianak mendapat penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Sementara itu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Kota Pontianak, Eko Prihandono menjelaskan, kegiatan pengembangan kapasitas tersebut merupakan rangkaian awal dari rencana kerja Klinik Inovasi Tematik Bersama 'Kite Bise'. Sebelumnya, Bidang Litbang yang menjadi leading sektor kegiatan, sudah menjalankan klinik inovasi sejak 2021.
"Di tahun ini kami menggandeng LPPM Untan lewat Inkubator Bisnis dan Teknologi mereka untuk melahirkan dan memperkuat inovasi Pemkot Pontianak," kata Eko.
Eko Prihandono menjelaskan, tak sekadar melahirkan inovasi unggul, wadah kolaborasi ini juga akan berupaya meningkatkan dan memastikan keberlanjutan inovasi tersebut. Salah satunya dengan menggandeng stakeholder lain seperti startup lokal dan komunitas di Pontianak. Termasuk pihak swasta lain dan media massa.
"Kami ingin membuat iklim inovasi dan daya saing daerah Kota Pontianak terus membaik, sehingga berkontribusi pada perekonomian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah," ungkapnya.
Optimalisasi Pelayanan Kepada Masyarakat
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untan, Eka Priyadi menambahkan, banyak terdapat potensi yang bisa dikembangkan menjadi inovasi oleh Pemkot Pontianak. Pihaknya menilai apabila potensi tersebut dapat dipelihara oleh OPD, optimalisasi pelayanan kepada masyarakat akan terjadi.
"Sebenarnya ada 30 penelitian yang tidak mengarah ke inovasi. Karena inovasi merupakan produk yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya kepada masyarakat. Dengannya ada perubahan, tidak perlu sulit," jelasnya.
Menjalin kerjasama dengan Pemkot Pontianak, Eka menyambut baik ide tersebut. Selain karena merupakan hal yang pertama dilakukan di daerah, juga sekaligus upaya kolaborasi membangun Kota Pontianak.
"Motif corak insang itu juga perlu dipatenkan, minuman kemasan daerah, tetapi pasarnya aparatur di lingkungan Pemkot, jadi pasarnya sudah ada," papar Eka.
Melalui Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Untan, beragam wawasan disampaikan kepada segenap OPD yang hadir, mulai dari lurah, camat maupun pejabat pengawas lainnya. Eka berharap kedepannya agenda serupa terus ada.
"Banyak yang diajarkan, seperti copywriting produk, marketing hingga desainnya," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News