Lokal Populer

Penghitungan Kemiskinan BPS Mengacu Pada Pendekatan Kebutuhan Dasar

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan

TRIBUNPONTIANAK/Maskartini
Kepala BPS Kalbar, Moh Wahyu Yulianto. 

Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada Maret 2022 sebesar 76,36 persen. Pada Maret 2022, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. 

"Beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,19 persen di perkotaan dan 24,68 persen di perdesaan. Lima komoditi pemberi sumbangan besar terhadap garis kemiskinan perkotaan di Kalbar antara lain beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras dan mie instan," ujarnya. 

Jika dibandingkan dengan September 2021, pada Maret 2022 ini komoditi mie instan telah menggeser komoditi kembung. Data yang ada menunjukkan rokok menjadi komoditi yang juga menjadi penyumbang kemiskinan di pedesaan.

"Di perdesaan lima kontributor utama komoditi penyusun GK meliputi beras, rokok kretek filter, telur ayam ras daging ayam ras, dan gula pasir," ujarnya.

Alami Penurunan

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat mencatat tingkat kemiskinan pada periode September 2011- Maret 2022, mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Tercatat jumlah penduduk miskin di provinsi Kalbar menurun dari 382,27 ribu orang di September 2011 menjadi 350,25 ribu orang pada Maret 2022. Penurunan persentase kemiskinan juga terjadi dari 8,48 persen menjadi 6,73 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Moh Wahyu Yulianto mengatakan jumlah penduduk miskin di Kalbar pada Maret 2022 mencapai 350,25 ribu orang. Jika dibandingkan September 2021, jumlah penduduk miskin menurun 3,8 ribu orang.

Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2021, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 17,64 ribu orang. Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 tercatat sebesar 6,73 persen, menurun 0,11 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,42 persen poin terhadap Maret 2021.

Berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, data BPS Kalbar menunjukkan periode Maret 2021–Maret 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan berkurang sebesar 1,86 ribu orang dari 86,90 ribu orang Maret 2021 menjadi 85,04 ribu orang Maret 2022.

Sejalan dengan kondisi di perkotaan, penduduk miskin di perdesaan juga mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin di perdesaan berkurang 15,78 ribu orang dari 280,99 ribu orang Maret 2021 menjadi 265,21 ribu orang Maret 2022.

Periode September 2021- Maret 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan berkurang sebesar 4,00 ribu orang dari 89,04 ribu orang September 2021 menjadi 85,04 ribu orang Maret 2022.

Tanggapi Angka Kemiskinan, Wabup Fahrur Rofi Harap Program Unggulan Dongkrak Ekonomi

Situasi berbeda dengan peningkatan penduduk miskin di perkotaan, penduduk miskin di perdesaan mengalami peningkatan. Jumlah penduduk miskin di perdesaan meningkat 0,3 ribu orang dari 264,96 ribu orang September 2021 menjadi 265,21 ribu orang Maret 2022.

"Kemiskinan di Kalbar masih dibawah nasional. Jumlah penduduk miskin menurut pulau pada Maret 2022. Terlihat bahwa persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yaitu sebesar 19,89 persen. Persentase penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan, yaitu sebesar 5,82 persen," ujar Wahyu, 27 September 2022.

Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa sebesar 13,85 juta orang, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan sebesar 0,98 juta orang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved