Peringatan Robo-robo di Kota Pontianak Menjadi Momentum Jalin Keakraban Sesama Warga
"Kita mengapresiasi inisiasi warga yang menggelar robo-robo sebagai wujud melestarikan budaya dan menjalin keakraban antar warga di lingkungan masing-
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peringatan robo-robo di Kota Pontianak Kalimantan Barat menjadi momentum menjalin keakraban antar sesama warga.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono hadir secara langsung di tengah-tengah warga dalam suasana akrab dan saling bersenda gurau bersama warganya di Jalan Tanjung Harapan di lingkungan RW 07 Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu 21 September 2022.
Pada momentum peringatan robo-robo ini saprahan kue-kue tradisional terhampar di sepanjang jalan Tanjung Harapan.
Kue tradisional buatan warga beraneka ragam itu, memang disajikan untuk merayakan robo-robo, di antaranya ketupat, kelepon, gamat, apam, putumayang, dokok-dokok, lepat ubi dan masih banyak lagi kue-kue tradisional lainnya.
Pada momentum robo-robo ini, warga yang saling berbagi kue yang mereka bawa masing-masing.
"Kita mengapresiasi inisiasi warga yang menggelar robo-robo sebagai wujud melestarikan budaya dan menjalin keakraban antar warga di lingkungan masing-masing," ungkapnya.
• SPBU Kota Baru Pontianak Nyaris Turut Terbakar Saat Musibah Kebakaran Landa Kantor Balitbang Kalbar
Selain itu, pada peringatan robo-robo ini ada beberapa tradisi diantaranya doa selamat yang bertujuan sebagai tolak bala, mendapat keberkahan dan keselamatan, serta kebaikan kepada sesama.
"Kemudian mengandung makna memperkuat tali silaturahim yang telah terjalin. Makan bersama dalam tradisi robo-robo memiliki makna yang tinggi bagi masyarakat".
"Karena memberikan ikatan tali silaturahim kekeluargaan yang kuat, saling menghargai dan bisa memberikan semangat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari," jelas Wako Edi.
Menurut Wako Edi, tradisi robo-robo ini juga memiliki potensi yang besar untuk diangkat sebagai event wisata dengan kemasan yang lebih menarik sehingga bisa menjadi daya tarik wisata.
"Robo-robo ini juga menggugah rasa kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Maka potensi untuk jadi event wisata," ungkapnya.
Selain bernilai wisata, Edi menyebut robo-robo juga sebagai momen bermunculannya kue-kue tradisional yang mungkin sudah sulit didapat di pasaran. Warga membuat kue-kue tradisional itu untuk bernostalgia ketika semasa kecil dulu sering menikmati kue-kue yang dibuat oleh orang tuanya.
"Kue-kue itu mungkin sudah jarang ada yang membuatnya saat ini. Nah, momen robo-robo ini banyak kita temui kue-kue tersebut," imbuhnya.
Ketua RT 04 RW 07 Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur, Syarif Said Alkadrie menyatakan, setiap tahunnya pihaknya menggelar robo-robo secara rutin dengan makan bersama di lingkungan ini. Masing-masing warga membawa makanan berupa kue-kue tradisional untuk disajikan secara saprahan. Warga saling berbagi kue-kue yang dibawanya untuk kemudian makan bersama. Ada lima RT di RW 07 yang merayakan robo-robo.
"Ini sudah menjadi adat tradisi warga kami terutama di wilayah Kelurahan Banjar Serasan setiap bulan Safar tahun Hijriah hari Rabu pekan terakhir kami melaksanakan robo-robo," ungkapnya.