Lokal Populer

Kota Pontianak Krisis Daging Sapi

Daging sapi masih langka, bahkan bisa dikatakan krisis daging sapi di Pontianak dan mungkin juga di Kalbar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad rokib
Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Bintoro. 

"Jualan semua sih cuman tak laku, kalau tak jualan apa yang mau diputar untuk makan untuk hari-hari," ucapnya.

Namun demikian ia mengatakan jualannya kini menurun drastis, bahkan dari yang biasanya mampu menjual 300 Kg per hari, saat ini hanya mampu menjual sekitar 60 Kg saja setiap harinya.

"Mana laku, itu daging saya masih numpuk. Biasanya 200-300 Kg itu habis sekarang tak sampai 60 Kg, jauhlah menurun," ucapnya.

Menurutnya saat ini memang daya beli masyarakat sedang rendah-rendahnya, dikarenakan kondisi ekonomi masyarakat yang jauh menurun saat ini.

"Tak mampu sekarang mau berdagang, daya beli itu tidak ada. Orang bukan ndak mau makan daging memang ndak ada duitnya," ucapnya.

Ia pun mengutarakan kekesalannya terhadap pemerintah terkait kondisi saat ini. Menurutnya derita rakyat kecil akan terus seperti ini.

Apalagi pasca naiknya harga BBM ia mengatakan ini hanya akan menambah beban masyarakat.

"Makanya tak bisa kalau Indonesia ini yang tau hanya korupsi, beginilah terus hidup rakyat kecil ini, bukannya mengurangi beban  malah menambah hutang untuk sekarang ini," ucapnya

"Tambah BBM naik makin hancur, daging naek 2 ribu orang ribut-ribut, tapi minya per liter naek 2000 lebih aman-aman jak, demo pun sampai mati ndak bisa. Bagus biarkan dia sampai mana kemampuan pemerintah," lanjutnya menjelaskan. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved