Lokal Populer
Kota Pontianak Krisis Daging Sapi
Daging sapi masih langka, bahkan bisa dikatakan krisis daging sapi di Pontianak dan mungkin juga di Kalbar
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah Kota Pontianak Kalimantan Barat melalui TPID Kota Pontianak terus memonitoring terhadap ketersediaan stok maupun harga bahan pokok.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa keseriusan TPID Kota Pontianak telah dibuktikan dengan perolehan penghargaan sebagai TPID terbaik wilayah Kalimantan dari pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
"Jadi kita terus monitoring terhadap stok dan harga bahan pokok. Memang bahan pokok ini jangan sampai naik," ujarnya.
Ia menerangkan, bahwa stok dah harga bahan pokok saat ini masih stabil dan tersedia.
• Inventarisasi Tanah dan Aset Pendidikan di Kabupaten Sambas
Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Bintoro menerangkan, bahwa memang untuk ketersediaan stok maupun harga bahan pokok di Kota Pontianak relatif stabil.
Hanya saja kata dia, untuk daging sapi segar di Kota Pontianak masih minim.
"Daging sapi masih langka, bahkan bisa dikatakan krisis daging sapi di Pontianak dan mungkin juga di Kalbar," ujarnya.
Ia menerangkan, untuk di Kota Pontianak dengan Survei Sosial Ekonomi Nasionel (Susenas) untuk perharinya kebutuhan daging segar 9 gram perkapita.
"Jika dikalkulasikan dengan jumlah penduduk Kota Pontianak sekitar 676.282 ribu jiwa. Maka dalam sehari diperlukan daging segar sekitar 6,3 ton," jelasnya, Selasa 20 September 2022.
Sedangkan ketersediaan daging segar, kata Bintoro, hanya tersedia 15 persen dari angka yang dibutuhkan tersebut. Karena pemotongan untuk mencapai 20-21 ekor sapi perbulan itu dirasa cukup sulit, lantaran keterbatasan stok.
"Sudah hampir 4 terkahir ini, kita krisis daging sapi segar," ungkapnya.
Padahal kata dia, daging segar ini termasuk bahan yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama rumah makan atau restoran maupun perhotelan dan lainnya.
"Untuk itu, dalam mengatasi kelangkaan tersebut. Masyarakat terpaksa beralih untuk konsumsi daging beku dan daging ayam," paparnya.
Daging ayam pun ia menyebut terdapat kenaikan Rp.1.000 sampai Rp.2.000 perkilogram.
Namun untuk bahan pokok lainnya, Bintoro menyebutkan masih relatif tersedia seperti beras, telur, cabai dan bahan komoditas lainnya.