Lokal Populer
Kota Pontianak Krisis Daging Sapi
Daging sapi masih langka, bahkan bisa dikatakan krisis daging sapi di Pontianak dan mungkin juga di Kalbar
Bintoro mengngkapkan, bahwa TPID Kota Pontianak pun terus update terkait stok bahan pangan sesuai dengan yang dilakukan untuk dilaporkan ke inprktorat terkait dengan cadangan pangan dan harga.
"Itu selalu kita kirimkan laporan setiap hari seusai dengan hasil monitoring kita di lapangan," ungkapnya.
Untuk komoditas ini, diperkirakan tetap tersedia hingga Desember 2022.
Pedagang Keluhkan Ketersediaan Daging
H Hayadi, penjual daging sapi di pasar Flamboyan Pontianak mengeluhkan situasi saat ini. Pasalnya usahanya kini sedang mengalami kesulitan.
Bagaimana tidak ia mengaku bahwa saat ini daging sapi lokal sedang sangat langka bahkan sulit ditemukan. Harganya pun kini telah melambung drastis.
Ia menjelaskan daging sapi telah naik dan langka sejak wabah PMK masuk, beberapa waktu lalu harga daging sapi lokal masih Rp 160.000 namun sejak BBM naik harga daging sapi lokal juga ikut naik hingga Rp 180.000.
"Harganya bukan naik lagi sudah kelewatan Rp 180.000 sekarang ini sapi lokal, di daerah ada yang sampai Rp 200.000," ucap Hayadi.
• Wali Kota Pontianak Pinta Warga Laporkan Kepada Dinas PUPR Terkait Pohon Rindang
Untuk saat ini daging Sapi lokal sulit ditemukan di Pontianak, akhirnya para pedagang daging sapi pun untuk sementara waktu beralih ke daging sapi impor atau sapi kotak.
"Jadi sementara kita jual sapi impor, harganya mulai dari Rp 90.000-120.000, walaupun pembeli banyak ndak mau daging ini, tapi kita harus tetap jualan," ucapnya.
Ia mengeluhkan terkadang pembeli yang menawar jualannya, menurutnya para pembeli tidak memahami kondisi saat ini yang menyebabkan harga daging sapi menjadi naik drastis.
"Orang dalam Kota ndak tau soal harga daging, kalau orang Putusibau, Sintang, Ngabang, Pinoh itu tau, karena disana sudah Rp 200.000 harga daging. Bahkan orang Kota ini malah nawar-nawar ndak tau dengan keadaan," ucapnya.
Menurutnya, salah satu penyebab kenaikan dan kelangkaan harga daging sapi ini dikarenakan distribusi sapi dari luar Kalimantan yaitu Madura dan Jawa yang masih ditutup.
"Apakah pedagang itu mau rugi-rugian terus, sedangkan beli dari Kampung mahal, Sapi dari Madura dan Jawa tak bisa masuk," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sesama pedagang daging sapi di pasar Plamboyan lainnya tetap berusaha untuk berjualan. Sebab usaha ini merupakan mata pencaharian utama mereka.