Diskop UKM Provinsi Terus Mendorong Pertumbuhan Produk Usaha Pelaku UMKM di Kalbar

Dirinya mencontohkan Kain Tenun Sidan yang merupakan tenun khas Kapuas Hulu. Lalu ada Tenun Ikat Kabupaten Sintang, dan Tenun dari Kabupaten Sambas. 

Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Foto bersama Kadiskop UKM Provinsi, Junaidi dan Kepala Bidang di Gedung PLUT Kantor Diskop UKM Provinsi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi, UKM Provinsi Kalbar, Ayub Barombo mengatakan hampir semua daerah di Kalbar masing-masing sudah mempunyai produk unggulan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Dirinya mencontohkan Kain Tenun Sidan yang merupakan tenun khas Kapuas Hulu. Lalu ada Tenun Ikat Kabupaten Sintang, dan Tenun dari Kabupaten Sambas. 

Beberapa produk Tenun ini, dikatakannya banyak dibuat oleh penenun di tiap kabupaten, namun juga ada produk lainnya seperti makanan khas daerah di Kalbar. 

Kick Off Gernas BBI Kalbar, Sutarmidji Sebut 195.397 UMKM di Kalbar Peluang untuk Makin Berkembang 

“Tentu ini menjadi produk unggulan yang akan dipromosikan ke masyarakat. Baik lokal maupun internasional.  Seperti salah satu kopi dari Kalbar yakni Kopi Liberika yang sangat diterima di masyarakat luas, dan akan terus kita promosikan,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 18 September 2022.

Selain itu, Diskop UKM Provinsi juga selalu intens melakukan pembinaan dan bukan hanya sekadar dalam bentuk memberikan pelatihan, tapi juga diberikan pendampingan kepada para pelaku usaha tersebut. 

“Jadi bagaimana produk mereka kita kurasi,  artinya langsung kita evaluasi apa yang menjadi kelemahan pada produk tersebut, serta bagaimana cara peningkatakan produksinya,”ujarnya.

Diskop UKM Provinsi juga melakukan Diklat terhadap para pelaku UMKM. Jadi tidak hanya produk unggulan saja yang dihasilkan, tapi ada produk lainnya yang akan ditingkatkan. 

Sehingga masyarakat Kalbar kenal produknya sendiri bahkan bisa sampai ke mancanegara.

Dikatakannya saat ini memang masih terjadi  keterbatasan untuk menjangkau seluruh UMKM di Kalbar yang ada di pelosok dalam memberikan pelayanan. 

Namun ia menegaskan keterbatasan ini akan menjadi tantangan untuk melakukan pembinaan bukan hanya pada pelaku usaha yang dekat saja , tapi bahkan sampai ke pelosok Kalbar yang membag  merupakan tanggung jawab dari Diskop UKM Provinsi.

“Kami di Diskop UKM Provinsi yang membidangi UMKM  dan Koperasi, dimana kami juga telah melakukan kolaborasi dan sinerga dengan kabupaten kota melalui dinas terkait. Kami berusaha kalau ada pelatihan selalu melibatkan kawan-kawan lewat dinas di kabupaten kota,” ungkapnya.

Selain itu setiap perjalanan ke daerah, dikatakannya selain menjalankan tugas utama, juga menyempatkan diri untuk mendatangi pelaku usaha yang ada disekitaran tempat bertugas.

Tak hanya dari sisi peningkatan Produk UMKM, dan memberikan pembinaan dan pendampingan. Diskop UKM Provinsi kedepan akan menjadikan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)  sebagai kampus bagi UMKM di Kalbar.

“Jadi PLUT yang ada di Diskop UKM Provinsi  tidak sekadar hanya melakukan pendampingan , tapi semua hal yang berkaitan dengan daya saing UMKM itu sendiri,” jelasnya.

Ayub mengatakan dukungan juga terus diberikan oleh Pemerintah pusat maupun daerah untuk mendukung para UMKM agar terus tumbuh.

Pada tahun 2020-2021, UMKM di Indonesia termasuk Kalbar yang terdampak pandemi covid-19  juga diberikan bantuan oleh pemerintah untuk Bantuan Pelaku Usaha Mikro. 

Pada tahun 2020  disalurkan bantuan sebanyak Rp 2,4 untuk per UKM, di tahun 2021 menjadi Rp 1,2 juta per UKM, yang memang realialisasi anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah  mencapai miliaran untuk membantu para UMKM terdampak.

“Namun menurut kami tidak hanya dalam bentuk dana segar, tapi juga dalam bentuk kepedulian dan keseriusan pemerintah pusat maupun daerah memberikan fasilitas kegiatan, Diklat untuk para UMKM Ini juga merupakan bantuan yang sebenarnya mmebuat para pelaku UMKM merasa bahwa mereka mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan melakukan berbagai kegiatan,”jelasnya.

Ia berharap UMKM  bisa menjadi rantai pasok terhadap UMKM lainnya di Kalbar. Misalnya ada yang membuka usaha makan. Tentu akan memerlukan banyak pasokan mulai dari beras, saur, lauk. Bahkan ada UMKM yang mengelola bumbu jadi. Ini tentu menjadi peluang untuk menjadi mitra bersama. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved