Kick Off Gernas BBI Kalbar, Sutarmidji Sebut 195.397 UMKM di Kalbar Peluang untuk Makin Berkembang
Gernas BBI Kalbar yang mengambil tema Membangun UMKM Kalbar Go Global ini, merupakan gerakan bersama pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Gubernur Kalimatan Barat (Kalbar), Sutarmidji membuka Kick Off Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia Kalimantan Barat, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Kalbar, Jalan A.Yani, Kamis 15 September 2022.
Gernas BBI Kalbar yang mengambil tema Membangun UMKM Kalbar Go Global ini, merupakan gerakan bersama pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mencintai dan membeli produk dalam negeri.
“Gernas BBI ini baik pemerintah daerah akan terus mengkampanyekan semangat cinta, beli dan pakai produk dalam negeri agar industri UMKM Indonesia khususnya daerah Kalbar dapat tumbuh dan berkembang di negeri sendiri,” ujar Sutarmidji.
• Diberikan Kepercayaan oleh Sutarmidji, Pemda Ketapang Ucapkan Terima Kasih & Siap Selenggarakan MTQ
Dikatakannya untuk saat ini para pelaku UMKM di Provinsi Kalbar hingga bulan Juli 2022 mencapai 195.397 pelaku usaha yang terdiri dari Usaha Mikro sekitar 167.839 pelaku usaha, Usaha Kecil sekitar 25.853 pelaku usaha dan Usaha Menegah sekitar 1.705 pelaku usaha.
Dengan demikian, Sutarmidji mengajak kepada segenap pihak untuk bekerja sama dan bersinergi untuk menciptakan dan memperbaiki ekosistem usaha bagi para pelaku industry.
“Kita harus ciptakan lebih banyak peluang bagi industry dalam negeri untuk makin berkembang dengan cara meningkatkan pemberdayaan para pelaku UMKM,” ajaknya.
Dikatakannya untuk saat ini, Perkembangan UMKM sangat pesat terutama dari sisi kualitas produk dan aneka macam produk sehingga UMKM Kalbar juga mendapatkan apresiasi baik dari dalam negeri dan internasional.
Dirinyapun memberi contoh produk-produk UMKM yang diapresiasi oleh internasional seperti kain tenun ikat yang berasal dari Kabupaten Sintang berhasil menjuarai yang digelar oleh UNESCO beberapa waktu yang lalu.
Selain itu produk Kopi Liberika dari Kalbar banyak diminati oleh warga negara asing, dikarenakan kandung produk Kopi Liberika memiliki kafeinnya sangat rendah sekitar antara 0,03 persen sampai 0,2 persen, sedangkan Kopi Robusta dan Kopi Arabica kafeinnya sekitar antara 2 persen hingga empat 4 persen. Sehingga produk-produk ini harus dikembangkan pasarannya.
Tak hanya itu saja, Pemerintah Provinsi Kalbar dalam upaya mendukung Gernas BBI telah melaksanakan, pembentukan Tim P3DN dalam meningkatkan percepatan dan penggunaan produk dalam negeri, serta dalam pelaksaan penyediaan pengadaan barang dan jasa menggunakan e-Katalog lokal/took daring dengan melibatkan UMKM dan Koperasi.
Pemda Kalbar juga mewajibkan seluruh Perangkat Daerah belanja melalui e-Katalog lokal dan mendorong pelaku UMKM masuk dalam e-Katalog LKPP yang dikoodinir oleh Kementarian Koperasi dan UKM, masuk ke dalam e-Katalog lokal.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting menambahkan bahwa Gernas BBI ini pertama kali digelar pada tahun 2020.
Dimana saat itu Indonesia mengalami pandemi Covid-19 sehingga suplai bahan pokok terganggu dan berdampak pada UMKM juga terganggu.
Oleh sebab itu BUMN mendorong untuk memberikan solusi yaitu melalui kita Cinta Produk Indonesia dengan menjual dan membeli produk dalam negeri secara online.
“Sehingga mereka yang biasanya berjualan secara Offline itu karena masa Pandemi Covid-19 terganggu, para pelaku usaha bisa tetap eksis dengan kita berjualan secara Online,”ujarnya.