Polda Siap Amankan SPBU Jelang Kenaikan Harga BBM, Pertamina Antisipasi Panic Buying
Untuk hal tersebut tergantung situasi dan kebutuhan, pastinya berdasarkan perkiraan sitkamtibmas ke depan
Pada patroli ini pihaknya juga menghimbau kepada pengurus SPBU agar dalam pendistribusian BBM bersubsidi sesuai dilakukan sesuai aturan dan ketentuan dari pemerintah. Ia menegaskan penyalahgunaan BBM bersubsidi dapat dipidana sesuai Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Di sisi lain, Yusuf selaku Pengawas di SPBU Jln. Mayor Alianyang mengatakan pihaknya mendapatkan kouta perminggu sebanyak 24 KL, dimana setiap pengisian 8 KL hanya terjual 4 KL dan 4 KL untuk disalurkan oleh Subpenyalur di daerah perairan yakni Kubu, Batu Ampar dan Padang Tikar.
Selanjutnya dan untuk pengisian kendaran Dump Truck di beri jatah sebanyak 100 L Max dan kendaraan Pick Up 60 L Max. Pengusaha Kalbar, Eko setuju dengan kenaikan harga BBM. Importir kedelai ini mengatakan kebijakan kenaikan BBM tidak bisa dihindari untuk menyelematkan APBN.
Pemerintah memberi sinyal akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Solar subsidi. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan harga BBM di Indonesia jauh di bawah keekonomian.
Jika menggunakan hitungan dolar AS di Rp 14.700 dan harga minyak 105 dolar AS, harusnya harga Solar Rp 13.950 per liter. Sementara harga Pertalite yang sekarang Rp 7.650/liter harusnya Rp 14.450/liter, jika menyesuaikan hitungan minyak dunia 105 dolar AS dan kurs Rp 14.700 per dolar AS.
"Menurut saya kalau kenaikan BBM terutama solar kita sebagai usahawan yang memakai bahan bakar solar untuk transportasi dan mengirimkan barang setuju. Menurut saya baik-baik saja. Untuk saya kenaikan ini adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari untuk mengamankan APBN kita," ujar Eko, Selasa 30 Agustus.
Ia mengatakan kenaikan sampai Rp5.000 per liter untuk angkutan dengan jarak sampai ke Nanga Pinoh ataupun Sintang. "Untuk bahan bakar sampai Rp5.000 akan berdampak kenaikan biaya pengiriman sebesar Rp100 per kilogram," jelasnya.
Lebih lanjut, Eko mengatakan ia tidak mau negara bangkrut lantaran banyak memberikan subsidi. "Saya tidak mau negara ini juga berakhir seperti negara-negara yang bangkrut. Karena terlalu banyak komposisi subsidi di dalam anggaran belanja terutama anggaran belanja yang habis untuk dimakan dan tidak terlihat," ungkapnya.
Subsidi menurut Eko, hanya membuat orang menjadi manja dan ketergantungan terhadap negara. Ia berpandangan bahwa, masyarakat harus bersama-sama membantu meringankan beban APBN karena APBN dari masyarakat untuk masyarakat.
"Kenaikan dan perubahan harga Pertalite juga tidak begitu masalah karena untuk kalangan ekonomi yang memakai motor pemakainya juga tidak seberapa, tetapi dampak untuk negara dan anggaran belanja lebih sehat," tuturnya.
Bagi masyarakat yang menggunakan mobil kata Eko mungkin akan merasakan dampak lebih besar untuk kenaikan bahan bakar ini. Tetapi semuanya akan menyesuaikan diri dengan penghematan di sektor lalu lintas. Apalagi pengguna mobil dianggap masyarakat mampu.
"Mungkin anak sekolah tidak perlu di antar dengan mobil jika tidak begitu penting, cukup memakan motor saja karena pemakaian motor akan bahan bakarnya lebih hemat daya dari pemakaian mobil," ujarnya.
Direktur Utama PT. Uncak Kapuas Mandiri (UKM), Kamaruzaman menyatakan, SPBU yang dikelola oleh pihaknya sejauh ini tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kapuas Hulu.
"Terkait kelangkaan BBM jenis solar, kita selama ini hanya mendapat kuota hanya 9 tangki per bulan, dan kadang dengan situasi ini jelas tidak mencukupi kebutuhan masyarakat," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Rabu 31 Agustus 2022.
Sedangkan untuk BBM jenis pertalite, pertamak, dan dexlite, kuota tidak terbatas tergantung kemampuan untuk DO dari SPBU. "Jadi sementara untuk kapasitas tangki pendam atau penampung untuk solar hanya bekapasitas 1 tangki atau 8000 liter," ucapnya.
Kamaruzaman menjelaskan, untuk di ketahui bersama bahwa sejauh ini PT UKM terus beroperasional tiap hari, mulai dari Senin sampai Minggu, dengan jam operasi 7 pagi sampai 7 malam.
"Kami tetap lakukan pelayanan maksimal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, agar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar minyak, demi kelancaran perjalanan transportasi di wilayah Kapuas Hulu," ujarnya.
Kamaruzaman juga meminta dukungan seluruh masyarakat dan semua pihak, agar pihaknya terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar minyak.
Seorang sopir Truk di Putussibau, Ramli menyatakan, saat ini sangat susah mendapatkan minyak solar, dan kalau ada terbatas. "Kita minta SPBU yang ada di Kapuas Hulu, agar berinisiatif bagaimana kouta solar bertambah," ujarnya kepada Tribun.
Ramli mengakui, kalau dirinya saat ini sudah menjatuhkan diri untuk mengoperasikan kendaraan tersebut, karena minyak solar minim untuk didapati. "Jadi kita lihat jarak tempuh penggunaan truk kemana, sebab mau tak mau harus tau kemampuan minyaknya," ungkapnya.
50 Ribu Daftar MyPertamina
Area manager Comm, Rel & CSR Kalimantan, Susanto August Satria menyampaikan bahwa sampai saat ini sudah 50 ribuan kendaraan yang mendaftar di Aplikasi My Pertamina untuk di Regional Kalimantan, Rabu 31 Agustus 2022.
Sebelumnya untuk Pendaftaran aplikasi MyPertamina sudah dilaksanakan sejak 1 Juli 2022 lalu. Susanto menyampaikan pendaftar akan masih terus bertambah setiap saat.
Demikian untuk mendaftar di Aplikasi My Pertamina bisa melalui berbagai cara yang pertama yakni mendaftar melalui aplikasi MyPertamina. Kedua, daftar MyPertamina melalui website Subsidi Tepat MyPertamina yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/.
Adapun bagi masyarakat yang tidak memiliki Aplikasi MyPertamina atau kesulitan mengakses website MyPertamina, maka bisa melakukan pendaftaran kendaraan di gerai SPBU terdekat.
Namun ada beberapa dokumen persyaratan yang perlu disiapkan seperti KTP, STNK, Foto Kendaraan,dan Dokumen pendukung lainnya.
“Di regional Kalimantan sudah sekitar 50 ribuan yang sudah mendaftar di My pertamina dan sampai saat ini akan terus bertambah pendaftarnya,” ujar Susanto kepada Tribun Pontianak.
Susanto menyampaikan dengan adanya Penerapan penggunaan Aplikasi My pertamina tentu kelebihannya pada transaksi yang lebih terdeteksi dan mudah. “Selain itu yang pasti tidak akan ada kecurangan di SPBU-SPBU,”ucapnya.
Mengenai rencana akan diterapkannya scan barcode BBM bersubsidi, Susanto menyampikan masih menunggu arahan resmi dari pusat terkait kapan akan diterapkan. “Kita masih menunggu arahan resmi dari pusat,” pungkasnya.