Bencana di Kalbar, 4 Kabupaten/Kota 7 Kelurahan dan 19 Desa Terdampak Banjir dan Tanah Longsor

Pada laporan juga tercatat, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ketapang juga telah memerintahkan agar melakukan mitigasi banjir dan membentuk tim untuk m

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Dok. Polres Kapuas Hulu
Pengendara saat melewati jalan raya yang terendam banjir di Kabupaten Kapuas Hulu Senin 29 Agustus 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berdasarkan data laporan resmi per 29 Agustus 2022 bahwa ada empat daerah yang telah melaporkan terkait bencana banjir dan longsor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalimantan Barat, Judan menyampaikan bahwa Daerah yang telah melaporkan bencana banjir dan longsor ke BPBD Provinsi yakni Kota Singkawang, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kapuas Hulu, dan Kabupaten Melawi.

Dari 4 kabupaten tersebut ada 13 kecamatan yang terdampak banjir dan longsor, yang tersebar di 19 desa dan 7 kelurahan di 4 kabupaten tersebut.

Diantaranya di Kabupaten Ketapang dimana terjadi bencana banjir di Kecamatan Air Upas, Desa Harapan Baru, Desa Air Upas, pada Minggu 21 Agustus 2022. Jam 20.25 Wib.

Pada laporan juga tercatat, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ketapang juga telah memerintahkan agar melakukan mitigasi banjir dan membentuk tim untuk melakukan mitigasi dan monitoring ke desa-desa yang terdampak banjir.

Adapun warga yang terdampak di Desa Harapan Baru terdapat 108 KK atau 378 Jiwa terdampak Banjir, di Desa Air Upas terdapat 12 KK/ 48 jiwa yang terdampak banjir.

Dengan kerugian materil di Desa Harapan Baru terdapat 91 unit rumah terendam banjir, 16 Kolam ikan meluap, 1 unit jembatan mengalami kerusakan. Dengan ketinggian air Badan Jalan ±45-80 cm, Halaman Rumah ±60 cm, Dalam Rumah ±15-20 cm.

Sedangkan di Desa Air Upas terdapat 8 unit rumah terendam banjir, dengan ketianggian air dari Halaman Rumah ±100 cm.

Dalam laporan ke BPBD Provinsi, adapun upaya yang telah dilakukan Kepala Pelakasana BPBD Ketapang memberikan intruksi kepada tim yang memonitoring ke desa yang terdampak banjir agar membantu masyarakat serta melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak banjir.

Sempat Banjir, Kadiskes Kalbar Sebut Layanan RSUD Abdul Azis Singkawang Sudah Kembali Normal

Tim melakukan monitoring dan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada jika adanya banjir susulan.

Tim melakukan pemantauan ketinggian debit air sungai agar tim mengetahui perkembangan debit air sungai jika debit air sungai membahayakan bagi warga tim menghimbau kepada masyarakat agar mengungsi. Untuk Kondisi terkini Banjir berangsur surut.

Selanjutnya di Kabupaten Kapuas Hulu pada Kamis 25 Agustus 2022 dilanda bencana banjir di Kecamatan Putussibau Selatan yakni Desa Tanjung Lokang, Desa Bungan, Desa Kareho, Desa Beringin Jaya, Kelurahan Kedamin Hilir, Desa Suka Maju, TMA.

Lalu di Kecamatan Bunut Hulu di Desa Temuyuk, Desa Nanga Semangut, di Kecamatan Boyan Tanjung yakni di Desa Karya Maju. Selanjutnya di Kecamatan Pengkadan di Desa Jajang, lalu di Kecamatan Kalis di Desa Nanga,Kecamatan Putussibau Utara di Kelurahan Hilir Kantor.

Adapun warga yang terdampak di Desa Temuyuk terdapat 30 KK/ 1000 Jiwa, Desa Nanga Semangut terdapat 262 KK/ 830 jiwa, Desa Karya Maju terdapat 60 KK/ 98 jiwa.

Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor Landa Kalbar, Belum Ada Penetapan Status Bencana

Dengan kerugian materil di Desa Temuyuk terdapat 95 unit rumah dan 3 fasilitas umum terendam banjir, Desa Nanga Semangut terdapat 200 unit rumah dan 1 fasilitas umum terendam banjir.

Lalu di Kecamatan Boyan Tanjung Desa Karya Maju terdapat 20 unit rumah dan 1 fasilitas umum terendam banjir

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Menetapkan Status Siaga Bencana Banjir, Putting Beliung dan Tanah Longsor tahun 2022 dengan Nomor 35/BPBD/2022 ditetapkan tanggal 13 Januari 2022 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022.

BPBD Kabupaten Kapuas Hulu juga melaksanakan Kaji Cepat dan melakukan evakuasi bagi warga yang terdampak Banjir serta memberikan himbauan untuk selalu waspada terhadap bencana susulan.

Saat ini, banjir masih merendam beberapa desa di Kabupaten Kapuas Hulu.

Pada 26 Agustus 2022, kembali BPBD Kapuas Hulu melaporkan bahwa daerah yang tergenang banjir kian bertambah di di Kecamatan Pengkadan yakni di Desa Pengkadan Hilir, Desa Riam Panjang, Desa Sira jaya, Desa Mawan. Lalu di Kecamatan Kalis di Desa Nanga Kalis, Desa Samarantau. Selanjutnya Kecamatan Bika di Desa Jongkong Mandai.

Warga yang terdampak di Desa Pengkadan Hilir terdapat 52 KK/ 103 Jiwa terdampak Banjir, Desa Riam Panjang terdapat 30 KK/ 65 jiwa terdampak banjir, Desa Sira Jaya terdapat 38 KK/ 78 jiwa terdampak banjir, Desa Mawan terdapat 42 KK/ 99 jiwa terdampak banjir.

Dengan kerugian mater di Desa Pengkadan Hilir terdapat 40 unit rumah terendam banjir, di Desa Riam Panjang terdapat 23 unit rumah terendam banjir, Desa Sira Jaya terdapat 27 unit rumah terendam banjir, Desa Mawan terdapat 33 unit rumah terendam banjir.

Selanjutnya laporan dari BPBD Kabupaten Melawi yakni terhadap bencana longsor di Kecamatan Ella Hilir Desa Nanga Kalan, pada Rabu 24 Agustus 2022.

Usulan Pembangunan Jembatan Jelimpau Dengan Rangka Baja Usai Rusak Berat Dihantam Banjir Bandang

Adapun desa-desa yang terdampak akibat longsor tersebut adalah Desa Nanga Nyuruh, Desa Perembang Nyuruh, Desa Nanga Kempangai, Desa Sungai Labuk, Desa Kerangan Kora, Desa Jabai dan Desa Penyuguk (Berdasarkan laporan Kepala Desa Nanga Kalan).

Jalan yang biasa dilewati oleh masyarakat terputus akibat tanah longsor sehingga akses transportasi dari dan menuju Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Hilir Kab. Melawi terputus dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Pemerintah Kabupaten Melawi Menetapkan Status Siaga Bencana Banjir, Putting Beliung dan Tanah Longsor tahun 2022 dengan Nomor 360/35/ Tahun 2022 ditetapkan tanggal 23 Februari 2022 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022, dan melaksanakan Kaji Cepat dan melakukan Koordinasi dengan Pemerintah Desa Setempat, serta memberikan himbauan untuk selalu waspada terhadap bencana susulan.

Adapun kondisi terkini Akses transportasi dari dan menuju Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi terputus.

Daerah lainnya, yakni di Kota Singkawang yang terkena Banjir dan Tanah Longsor di kelurahan Pasiran, Kelurahan Sedau, Kelurahan Sagatani, Kelurahan Sejangkung.

Sedangkan yang terkena Longsor di Kecamatan Singkawang Barat Kelurahan Pasiran pada sabtu 27 Agustus 2022.

Adapun warga terdampak longsor 4 KK/15 Jiwa, dan terdampak banjir 127 KK/ 472 jiwa.

Dengan Kerugian materil tiga unit rumah mengalami rusak berat, 1 unit Rumah Sakit Umum Abdul Azis Singkawang terdampak banjir sehingga 11 pasien dievakusi keruangan lain.

Beberapa ruas jalan tergenang air sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 (dua).

Sejauh ini. BPBD Kota Singkawang langsung monitor ke lokasi bersama Relawan meningkatkan koordinasi kepada tiga Pilar tingkat Kecamatan dalam penanganan/ pengamanan warga dilapangan, dan berkonsultasi serta mohon arahan kepada Kepala Daerah dan melaporkan kepada BPBD Prop.Kalbar dan BNPB.

BPBD Kota Singkawang memberikan himbauan agar selalu waspada terhadap bencana susulan. Sejauh ini genangan air mulai surut di beberapa titik (Ketinggian air +-30cm s/d 70cm), Kebutuhan mendesak untuk warga yakni Logistik, Sandang, Pangan, Material & Rehab Rumah. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved