Rawat Sungai dan Parit, Berikut Pesan Penggagas Gila Selingkuh Bali Igusti Rai Ari Temajak 

Dalam merawat peradaban sungai Kapuas setidaknya terdapat beberapa poin penting yang harus dilakukan.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ Muhammad Rokib
Komunitas Peduli Sungai bersama mahasiswa dari perguruan tinggi di Kalbar, dan puluhan komunitas peduli Sungai & Lingkungan, serta instansi lainnya, di Hotel Orchard Perdana Pontianak Kalimantan Barat, Rabu 3 Agustus 2022.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penggerak dan Penggagas Tim KPS Tukad Bindu Denpasar dan Giat Lestarikan Alam Selamatkan Lingkungan Hidup (Gila Selingkuh) Bali, Igusti Rai Ari Temajak memberikan pesan kepada para komunitas maupun masyarakat di Kalimantan Barat maupun Kota Pontianak untuk terus menjaga peradaban Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia.

Hal tersebut ia sampaikan setelah melihat langsung Sungai Kapuas di Kota Pontianak.

Dalam merawat peradaban sungai Kapuas setidaknya terdapat beberapa poin penting yang harus dilakukan.

"Kita ada tagline 5K yaitu Kemauan diri sendiri yang didasari dengan niat. Kemauan adanya kemampuan otot, ongkos. Keberanian didasari dengan tanggung jawab atas apa yang dilakukan. Komitmen sehingga kegiatan yang dilakukan bisa berkelanjutan dan terkahir adalah Keberhasilan bersama atas apa yang dilakukan," jelasnya, Kamis 4 Agustus 2022.

Hal tersebut juga ia sampaikan saat Bincang Komunitas Peduli Sungai bersama mahasiswa dari perguruan tinggi di Kalbar, dan puluhan komunitas peduli Sungai & Lingkungan, serta instansi lainnya, di Hotel Orchard Perdana Pontianak Kalimantan Barat, Rabu 3 Agustus 2022.

Dalam merawat sungai dan lingkungan, harus menanamkan prinsip, bahwa manusia memiliki hubungan dengan Tuhan, Manusia dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungan.

"Maka mengajak, merawat, merangkul merangkum, serta loyal dan bijak menjadi upaya yang harus dilakukan," paparnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Sungai Raya Sosialisasikan Stop Membakar Hutan dan Lahan ke Pelosok Desa

Menurutnya, dalam merawat lingkungan tidak terlepas dari ekonomi, sosial dan budaya.

Kaitannya hal ini adalah masyarakat sebagai relawan sejati dalam merawat lingkungan.

"Maka kejujuran dan kesungguhan, serta komitmen dalam bersama-sama menjaga sungai dan parit. Karena kita lihat Pemerintah disini sudah merespon baik sehingga tinggal kedepannya bisa ditingkatkan," jelasnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I Pontianak, Pramono berharap dengan adanya kegiatan diskusi bersama puluhan komunitas dan mahasiswa dari perguruan tinggi di Kalbar ini bisa meningkatkan komitmen dalam merawat sungai dan lingkungan di Kalbar.

"Dengan hadirnya narasumber nasional ini kita harapkan bisa memberikan motivasi meningkatkan komitmen komunitas dan masyarakat dalam merawat sungai dan lingkungan," ucapnya.

Pentingnya merawat sungai kata dia, karena sungai merupakan sumber kehidupan dan memiliki potensi yang besar terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat.

Kepala Dinas PUPR Kota Pontianak, Firayanta menyampaikan, bahwa memang saat ini Pemerintah Kota Pontianak tengah melakukan penataan terhadap parit-parit yang ada di Kota Pontianak. 

"Kota Pontianak dikenal dengan seribu parit. Kami memang ingin menata parit untuk lebih rapi baik lagi dan lingkungan yang asri sehingga bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat disekitar dan budaya masyarakat disekitar," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved