Pola Hidup Sehat

Cara Mengobati Luka Akibat Diabetes, Ada 3 Langkah Penyembuhan

Ulkus diabetikum adalah luka yang seringkali terjadi sebagai komplikasi penyakit diabetes dan bersifat merusak jaringan, khususnya pada kulit.

NET/GOOGLE
Standar emas untuk mengobati luka akibat diabetes adalah debridemen luka, manajemen infeksi, prosedur revaskularisasi jika diperlukan, serta membuka atau membongkar ulkus. 

a. Debridemen luka

Debridemen merupakan tindakan pembersihan area luka dari kotoran-kotoran maupun jaringan yang sudah mati pada luka.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penyembuhan dengan pembentukan jaringan baru dan mencegah terjadinya infeksi.

Jaringan yang mati harus diangkat hingga dasar luka berdarah. Meskipun begitu, penting untuk memerhatikan terjadinya iskemi atau gangguan aliran darah yang berat.

Pada debridemen luka dengan prosedur bedah, pembersihan luka dilakukan dengan menggunakan pisau bedah. Pisau ini membantu menghilangkan penebalan kulit serta jaringan mati.

Jaringan sehat, ditandai dengan warna merah atau merah muda, perlu diperhatikan dan dilindungi agar tidak terpapar kotoran dan dapat melalui penyembuhan dengan baik.

Prosedur debridemen dapat memanfaatkan agen enzimatik. Agen ini akan menghilangkan jaringan mati tanpa merusak jaringan yang sehat. Umumnya, debridemen dengan agen enzimatik diberikan untuk luka iskemi karena jika dilakukan dengan pembedahan akan menimbulkan rasa sakit yang hebat.

Setelah luka dilakukan debridemen, aliri luka dengan cairan saline atau pembersih, kemudian balut luka untuk melindungi luka dari kontaminasi benda asing maupun menyerap kelebihan cairan.

Untuk balutan ini, gunakan pembalut standar seperti kassa dengan ketebalan yang tetap membuat nyaman bergerak.

Perbedaan Diabetes dan Gula Darah Tinggi, Kenali Ciri Gula Darah yang Berbahaya

b. Manajemen infeksi

Manajemen infeksi pada luka tentu menjadi salah satu hal penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Untuk mengetahui terjadinya infeksi pada luka, dokter akan melihat tanda dan gejala, seperti adanya pembengkakan, rasa sakit di area luka, kemerahan, bau, serta adanya nanah.

Untuk mengatasi infeksi, dokter akan memberikan kamu obat antibiotic yang harus digunakan secara rutin, yakni sekitar 1-2 minggu untuk infeksi ringan dan 2-3 minggu untuk infeksi sedang hingga berat. Dengan pengobatan yang baik, risiko untuk dilakukan amputasi pada area luka menjadi berkurang.

c. Revaskularisasi

Penderita luka akibat diabetes umumnya disarankan agar melakukan pemeriksaan gangguan pembuluh darah arteri. Hal ini penting untuk mengetahui bagaimana pasokan aliran darah yang membawa oksigen ke jaringan yang luka.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved