Pola Hidup Sehat
Pakai Jahe untuk Obati Penyakit Diabetes, Mampu Turunkan Gula Darah dan Kolestrol
Jahe menawarkan senyawa ampuh yang disebut gingerol yang mencakup sifat antioksidan dan mengurangi enzim inflamasi pada tubuh.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.
Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.
Sebagai obat alami, jahe dikenal mampu untuk mengobati diabetes dan mengurangi kolestrol tinggi.
Jahe adalah salah satu rempah yang berasal dari Asia Tenggara. Tak hanya wangi dan lezat, jahe juga kaya akan manfaat dan khasiat bagi penderita diabetes atau pun kolesterol tinggi.
Tanaman ini termasuk di dalam famili Zingiberaceae, dikenal dengan nama latin Zingiber officinale, dan terkait erat dengan rempah lain seperti kunyit, kapulaga, dan lengkuas.
Rimpang (bagian batang bawah tanah) adalah bagian dari jahe yang biasa digunakan sebagai bumbu. Rimpang juga sering disebut akar jahe.
• Perbedaan Diabetes dan Gula Darah Tinggi, Kenali Ciri Gula Darah yang Berbahaya
Namun, jahe kini sudah banyak dikelola dengan berbagai cara.
Uniknya, jahe sendiri dapat digunakan langsung maupun kering, bubuk, atau sebagai minyak dan jus.
Jahe menjadi bahan utama yang sangat umum digunakan di berbagai resep makanan, terkadang juga dapat ditambahkan ke makanan olahan dan kosmetik.
Jika Anda memiliki kadar kolesterol yang tinggi, jahe adalah alternatif obat alami yang dapat digunakan untuk membantu menurunkan kolesterol.
Manfaat Jahe bagi Kesehatan Tubuh
Dari segi tampilan mungkin jahe tidak terlihat seperti tanaman obat herbal. Tidak hanya mengandung vitamin C saja, melainkan terdapat kandungan magnesium dan kalium yang memberikan banyak manfaat kesehatan.
Jahe selama ini telah digunakan sebagai obat untuk sakit kepala, mual, muntah, mabuk perjalanan, dan radang sendi.
Jahe dapat mengurangi peradangan, dan inilah mengapa beberapa peneliti berpikir jahe dapat bermanfaat untuk jantung dan dapat menurunkan kolesterol tinggi.
• Mengapa Depresi Dapat Mempersulit Pengelolaan Diabetes? Apa Bahayanya?
Kandungan Gingerol sebagai Khasiat Jahe
Jahe memiliki sejarah penggunaan yang sangat panjang dalam berbagai bentuk pengobatan alternatif secara tradisional.
Jahe telah terbukti dapat digunakan untuk membantu pencernaan, mengurangi mual, dan membantu melawan flu dan pilek.
Aroma dan rasa jahe yang unik berasal dari minyak alaminya, yang disebut dengan adalah gingerol. Gingerol merupakan kandungan senyawa bioaktif utama dalam jahe.
Kandungan tersebut bertanggung jawab atas banyak sifat obat jahe. Penelitian mengungkapkan bahwa gingerol memiliki efek anti inflamasi dan antioksidan yang kuat.
Misalnya, pada efek anti inflamasi dan antioksidan pada gingerol dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yang merupakan hasil dari kelebihan jumlah radikal bebas di dalam tubuh.
Pereda Sakit
Jahe menawarkan senyawa ampuh yang disebut gingerol yang mencakup sifat antioksidan dan mengurangi enzim inflamasi pada tubuh.
Dengan begitu jahe kering juga mengandung senyawa anti inflamasi yang bermanfaat untuk kondisi terkait peradangan dan pereda nyeri, khususnya kram menstruasi dan juga kondisi berbasis artritis.
Bagi orang yang memiliki osteoarthritis juga memiliki harapan untuk meredakan nyeri lutut.
• Benarkah Brown Sugar Sangat Aman Bagi Penderita Diabetes?
Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi
Studi menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi jahe setiap hari dapat membantu penurunan kadar trigliserida, kolesterol total dan LDL setelah 45 hari dibandingkan dengan orang yang diberi plasebo.
Rimpang yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi.
Meningkatkan Regulasi Gula Darah
Kandungan gingerol pada jahe juga bisa menjelaskan peran jahe dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Jahe dapat digunakan sebagai kunci untuk mengendalikan efek kesehatan jangka panjang dari diabetes tipe 2.
Diketahui bahwa jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu metabolisme glukosa (gula).
Orang dengan diabetes tipe 2 sering tidak menghasilkan cukup insulin, sehingga glukosa di dalam darah tidak diubah menjadi glikogen untuk disimpan.
Akibatnya kadar glukosa di dalam darah menjadi tinggi. Studi menemukan bahwa gingerol mendorong otot Anda untuk menyerap glukosa, tanpa bantuan insulin ekstra.
Adapun efek positif lainnya dari jahe yaitu untuk menurunkan berat badan apabila Anda mengalami resistensi terhadap insulin.
Jahe membantu membuat tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, yang akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan.
• Apa Saja Olahraga yang Cocok Dilakukan Bagi Penderita Diabetes? Bolehkah Olahraga Berat?
Mengurangi Rasa Mual
Makan jahe segar dapat membantu mengatasi berbagai bentuk mual, termasuk mual di pagi hari, mabuk perjalanan, dan efek samping dari beberapa regimen kemoterapi.
Jahe dapat membantu karena membantu meningkatkan cara makanan bergerak melalui saluran pencernaan, yang disebut motilitas lambung, dan memblokir reseptor serotonin di lapisan usus Anda. Hal ini dapat membantu menenangkan saraf yang memicu refleks muntah.
Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Beberapa penelitian menemukan bahwa unsur-unsur tertentu yang ditemukan dalam jahe (seperti gingerol) mungkin memiliki sifat antibakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News