Demi Jadi Fisioterapis dan Akupunturis, Owner Stroke Center by Najwa Pernah Pinjam Uang Teman
"Alhamdulillah pasien stroke yang datang silih berganti. Dulunya enggak bisa berjalan jadi bisa berjalan dan akhirnya orang tua menyarankan buka klini
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pernah merintis karier selama 4 tahun di sebuah klinik fisioterapi ternama di Jakarta, Gita Aditya yang kembali ke Pontianak untuk menjadi ibu rumah tangga tergugah membuka Stroke Center by Najwa.
Stroke Center by Najwa merupakan stroke center pertama di Kalbar. Owner Stroke Center by Najwa, Gita Aditya memiliki tujuan mulia ingin menyehatkan banyak orang yang mengalami stroke ringan hingga berat dengan teknik physiotherapy dan acupuncture.
"4 tahun bekerja di Jakarta, saat hamil muda saya pulang ke Pontianak karena pengen jadi IRT. Mendengar dari orang tua, teman dan orang sekitar, saya heran kenapa orang di Pontianak, kalau kena stroke lebih memilih ke alternatif. Saya bingung, ada pakai telur, pijat lah yang pakai dipukul-pukul, padahal orangnya juga berpendidikan," ceritanya.
Padahal stroke kata Gita tak bisa lepas dari penanganan medis.
"Malah mindset-nya orang-orang di Pontianak ini berpikir bahwa kalau kita kena stroke ke rumah sakit malah tambah parah. Saya kaget, kok bisa mindsetnya kayak gitu. Akhirnya April 2015 saya coba buka 1 bed di rumah orang tua saya dengan kondisinya lagi hamil, akhirnya pasien bertambah menjadi 4 bed," ujarnya.
Gita pun semangat mulai mengajar tim saat kondisi sedang hamil.
"Alhamdulillah pasien stroke yang datang silih berganti. Dulunya enggak bisa berjalan jadi bisa berjalan dan akhirnya orang tua menyarankan buka klinik. Saya belum mau karena fokus punya anak kembar. Ya tapi lagi-lagi saya miris dan ingin menangani pasien stroke di masa golden period agar recovery bisa mencapai 80 persen," ungkapnya.
• Kisah Lia Promosikan Makanan dan Jus Sayur Sehat Lewat Brand Tsabita
Akupuntur dan fisioterapi merupakan dua pengobatan yang berbeda namun saling berkaitan. Terapi akupuntur berasal dari Cina dan merupakan sebuah teknik pengobatan kuno menggunakan jarum.
Studi menunjukkan bahwa terapi akupuntur yang disandingkan dengan fisioterapi bisa memberi hasil yang lebih baik. Hal ini lah yang menjadi keyakinan Gita menghadirkan motode pengobatan yang sudah populer di Indonesia namun baru di Kota Pontianak.
Tepat pada September 2015, ia fokus mengurus izin praktek. Kini, Gita tak lagi membuka praktek di rumah namun sudah memiliki klinik yang refresentatif dan cozy beralamat di Jalan Reformasi, Gang Sospol tepatnya di lantai dasar Lily Place.
Klinik yang sudah cukup dikenal ini memiliki berbagai pelayanan. Tak hanya fisioterapi, akupuntur, by Najwa juga memiliki layanan bekam.
"Kenapa saya mengambil ketiga pelayanan ini untuk kesembuhan pasien, karena yang pertama saat orang dengan gangguan keterbatasan gerak datang tidak bisa berjalan di fisioterapi dilatih otot-ototnya, untuk bisa berjalan. Kedua di akupuntur di di benerin tuh aliran darahnya, metabolismenya, kerja organnya," ujarnya.
Setelah melalui fisioterapi dan akupuntur, pasien bisa duduk dan berjalan sangat disayangkan kata Gita apabila darah yang tidak terpakai tidak dikeluarkan.
"Bekam itu kan memang udah menurut agama Islam itu kan merupakan pengobatan yang paling ideal sunnahnya. Jadi darah yang enggak terpakai dikeluarin yang bisa menyebabkan penyumbatan-penyumbatan atau yang bisa nanti bisa menyebabkan sumber ulang," jelaskan.
Untuk kesembuhan pasien by Najwa juga merekomendasikan nutrisi berupa suplementasi.