Diskes Kalbar Merilis Terdapat 28 Kasus Aktif Covid-19 Hingga 11 Juli 2022
Oleh karena itu, diperlukan adanya antisipasi pencegahan khususnya di wilayah yang ada di luar wilayah tersebut, khususnya Kalbar.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harry Agung mengatakan peningkatan jumlah kasus harian di Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali yang diakibatkan oleh adanya sub varian Omicron BA4 dan BA5.
Kata dia, dengan adanya peningkatan jumlah kasus harian tersebut, juga akan berdampak kepada penambahan jumlah kasus di luar Jawa dan Bali.
Oleh karena itu, diperlukan adanya antisipasi pencegahan khususnya di wilayah yang ada di luar wilayah tersebut, khususnya Kalbar.
• Warga Pontianak Temukan Bayi Perempuan Menangis Tengah Malam Depan Kios Laundry
“Biasanya tiga sampai empat minggu, nah saat ini adalah pekan keempat setelah ada peningkatan kasus di Jawa dan Bali,” ungkapnya, Senin 11 Juli 2022.
Dirinya menyebutkan jika melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kalimantan Barat pertanggal 10 Juli 2022. Kasus aktifnya ada 28 orang, dua orang dirawat di rumah sakit dan 26 orang isolasi mandiri.
“Dan kalau kita lihat tingkat penularannya juga masih sangat rendah, atau positivity ratenya itu pada tanggal 10 kemarin 0,68 persen. Dan ini masih jauh dibawah target WHO yang 5 persen,” ungkapnya.
Lanjutnya, meskipun secara penambahan jumlah kasus tingkat penularan di Kalbar masih di bawah lima persen.
Yang dimana masih sesuai dengan standard penularan rendah dari WHO, tetapi dirinya mengingatkan agar masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan.
“Sekali lagi, kewaspadaan ini kita lakukan dengan dua upaya, yang pertama disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi lengkap,” imbaunya. (*)
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News