3 Hari Jelang Idul Adha, Berikut Ketersediaan dan Kondisi Hewan Kurban di Kota Pontianak

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa untuk stok hewan kurban di Kota Pontianak masih terbilang aman. 

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat memberikan keterangan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa untuk stok hewan kurban di Kota Pontianak masih terbilang aman. 

Namun dirinya berharap terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya. 

"Saat ini data itu tengah dihimpun oleh Baznas dan PHBI Kota Pontianak, termasuk laporan-laporan dari masjid-masjid, maupun masyarakat yang melaksanakan pemotongan hewan kurban," ungkapnya, Kamis 7 Juli 2022.

Lokasi Sholat Idul Adha di Kota Pontianak Kalbar Hari Sabtu 9 Juli 2022

Edi bilang, saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi memang tengah marak.

Namun Dirinya berharap hewan-hewan kurban di Kota Pontianak tidak ada yang terjangkit PMK sehingga masyarakat bisa berkurban dan mereka yang menerima daging kurban bisa mengkonsumsinya dengan aman.

"Tim yang memeriksa kesehatan hewan ternak juga sudah kita turunkan untuk memastikan hewan yang dijadikan kurban dalam kondisi sehat dan layak," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro menerangkan, hingga saat ini untuk stok hewan kurban, baik sapi dan kambing belum ada keluhan untuk Kota Pontianak masih aman.

"Untuk jumlah ternak yang sudah siap sebanyak  928 ekor sapi yang terjual untuk kurban di Kota Pontianak. Karena ada penekanan dari Pemerintah Provinsi Kalbar untuk tidak mendatangkan sapi dari daerah luar," ujarnya.

Ia mengungkapkan, jumlah sapi yang terdata tersebut merupakan hasil ternak petani hewan lokal, bukan dari luar.

Jumlah tersebut, masih dikatakan menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 1.300 ekor sapi yang terjual untuk kebutuhan kurban. 

Menurunnya jumlah ini, dikarenakan adanya kebijakan dari Pemerintah Provinsi agar tidak mendatangkan hewan dari luar.

Kebijakan tidak melakukan impor dari luar daerah ini, kata dia, lantaran rerata yang tersuspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah hewan yang datang dari luar.

Walaupun saat ini dikatakan stabil, namun Bintoro menyebut sudah ada sebanyak 326 ekor sapi yang suspek PMK dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 268 ekor sapi dari enam kecamatan di Kota Pontianak.

"Sapi-sapi yang tersuspek PMK adalah sapi yang baru datang dari luar Kalbar. Sedangkan sapi yang dipelihara sudah lama kondisi fisiknya tidak tersuspek PMK dan ini terbukti, sapi yang baru masuk pada April 2022 itu yang suspek PMK," tukasnya. 

Bintoro menerangkan, bahwa PMK yang menyerang pada sapi ini masih bisa dilakukan penyembuhan. Untuk itu, pihaknya bersama tim gugus PMK termasuk Polresta Pontianak Kota melakukan pengawasan langsung ke lapangan. 

"Kita juga sudah membentuk gugus PMK. Kemudian untuk pengawasan dilakukan H-3 dan H+3 lebaran. Mengingat PMK ini riskan sekali sehingga kita membagi petugas per wilayah," ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved