WHO Ungkap Perilaku Virus Cacar Monyet Tak Biasa, Khawatir Wabah MonkeyPox di Luar Kendali !

Menurut data WHO, ada 1.600 kasus yang dikonfirmasi dan 1.500 dugaan cacar monyet tahun ini dengan 72 kematian di 39 negara, termasuk di mana virus bi

Editor: Ishak
CYNTHIA S. GOLDSMITH / CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION / AFP
Penampakan virus Cacar Monyet atau MonkeyPox yang berhasil diteliti ilmuwan beberapa waktu lalu. Wabah Cacar Monyet kini makin merebak dan terpantau sudah masuk ke 36 negara. Dan menyebabkan beberapa kasus kematian. 

Rata-rata, gejala cacar monyet muncul dalam enam sampai 13 hari setelah terpapar tetapi bisa memakan waktu hingga tiga minggu.

Orang yang sakit biasanya mengalami demam, sakit kepala, nyeri punggung dan otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan umum.

Meskipun pertama kali ditemukan di laboratorium monyet pada tahun 1958, para ilmuwan berpikir hewan pengerat adalah pembawa utama cacar monyet di alam liar.

Belum Ada Cacar Monyet di Sekadau, Diskes Imbau Masyarakat Disiplin Prokes

Hal ini terutama ditemukan di Afrika Tengah dan Barat, khususnya di daerah yang dekat dengan hutan hujan tropis.

Tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung Gambia dan dormice semuanya telah diidentifikasi sebagai pembawa potensial.

Akankah Virus Cacar Monyet akan jadi pandemi global berikutnya?

Pada masa-masa awal sebarannya, komunitas homoseksual di sejumlah negara Eropa terpantau menjadi kelompok yang paling banyak mengidap penyakit yang sebenarnya endemik di benuar Afrika ini. (*)

Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul Data WHO: Ada 1.600 Kasus Cacar Monyet, dengan 72 Kematian di 39 Negara

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved