WHO Ungkap Perilaku Virus Cacar Monyet Tak Biasa, Khawatir Wabah MonkeyPox di Luar Kendali !
Menurut data WHO, ada 1.600 kasus yang dikonfirmasi dan 1.500 dugaan cacar monyet tahun ini dengan 72 kematian di 39 negara, termasuk di mana virus bi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Virus Cacar Monyet kini menjadi perhatian bagi Organisasi Kesehatan Dunia , WHO .
WHO bahkan mengungkap bahwa perilaku virus Cacar Monyet kini tak biasa dan sangat mengkhawatirkan .
Terlebih virus yang juga dikenal dengan MonkeyPox ini kian merebak ke banyak negara dunia .
Alhasil, dirangkum dari laman Kontan.co.id, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan komite darurat pada hari Kamis minggu depan.
• Berita Cacar Monyet Terbaru | Monkeypox Terdeteksi di Sperma , Potensi Menular Lewat Hubungan Intim
Dirangkum dari laman Kontan.co.id Rabu 15 Juni 2022, pertemuan itu dimaksudkan untuk menilai apakah wabah cacar monyet merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Melansir Reuters, itu merupakan peringatan tingkat tertinggi yang dikeluarkan oleh badan PBB tersebut, yang saat ini hanya berlaku untuk pandemi Covid-19 dan polio.
• Penyakit Cacar Monyet Makin Menyebar! Seribu Kasus di 29 Negara Non-Endemik | Anak-anak Rentan !
Menurut data WHO, ada 1.600 kasus yang dikonfirmasi dan 1.500 dugaan cacar monyet tahun ini
Dengan sedikitnya ada 72 kematian di 39 negara.
Terutama termasuk di mana virus biasanya menyebar.
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, sudah waktunya untuk mempertimbangkan dan meningkatkan respons karena virus berperilaku tidak biasa. Untuk itu dibutuhkan koordinasi internasional.
“Wabah cacar monyet tidak biasa dan mengkhawatirkan,"
"Untuk alasan itu, saya telah memutuskan untuk mengadakan Komite Darurat di bawah peraturan kesehatan internasional minggu depan, untuk menilai apakah wabah ini merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan.
Direktur kedaruratan WHO untuk Afrika Ibrahima Soce Fall mengatakan: "Kami tidak ingin menunggu sampai situasi di luar kendali."
• Wabah Cacar Monyet Kini Tersebar di 27 Negara ! Jiran Indonesia , Singapura Deteksi Kasus Terbaru
Menurut WHO, orang biasanya tertular cacar monyet dengan melakukan kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi.
Virus ini juga dapat menyebar melalui sentuhan atau berbagi barang-barang yang terinfeksi seperti pakaian dan tempat tidur, atau melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan oleh bersin atau batuk.
Rata-rata, gejala cacar monyet muncul dalam enam sampai 13 hari setelah terpapar tetapi bisa memakan waktu hingga tiga minggu.
Orang yang sakit biasanya mengalami demam, sakit kepala, nyeri punggung dan otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan umum.
Meskipun pertama kali ditemukan di laboratorium monyet pada tahun 1958, para ilmuwan berpikir hewan pengerat adalah pembawa utama cacar monyet di alam liar.
• Belum Ada Cacar Monyet di Sekadau, Diskes Imbau Masyarakat Disiplin Prokes
Hal ini terutama ditemukan di Afrika Tengah dan Barat, khususnya di daerah yang dekat dengan hutan hujan tropis.
Tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung Gambia dan dormice semuanya telah diidentifikasi sebagai pembawa potensial.
Akankah Virus Cacar Monyet akan jadi pandemi global berikutnya?
Pada masa-masa awal sebarannya, komunitas homoseksual di sejumlah negara Eropa terpantau menjadi kelompok yang paling banyak mengidap penyakit yang sebenarnya endemik di benuar Afrika ini. (*)
Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul Data WHO: Ada 1.600 Kasus Cacar Monyet, dengan 72 Kematian di 39 Negara
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News