Pengunjung DIterkam Buaya, Pegiat Lingkungan Maryadi Harap Sinka Zoo Evaluasi Menyeluruh

apakah pemerintah sudah maksimal dalam mengawasi segala macam aktivitas SOP yang dijalankan oleh Sinka Zoo.

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/RIZKI KURNIA
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menjenguk Ilham, Korban terkaman buaya di Sinka Zoo, Jumat 10 Juni 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pegiat Lingkungan, Pembina Restorasi Hutan dan Sungai Kapuas (ROTAN) Maryadi, sangat menyanyangkan terkait adanya kasus buaya terkam wisatawan di Sinka Zoo Singkawang.

Menurut penuturannya, kejadian penyerangan oleh hewan buas di Sinka Zoo Singkawang, sebelumnya juga sudah pernah terjadi, bahkan hingga menyebabkan korban meninggal. 

“Saya sangat menyayangkan dengan adanya kejadian ini, karena bukan kali ini di tahun lalu juga kejadian yang sama terulang kembali, bahkan ada korban meninggal,” ujarnya pada Tribunpontianak, Minggu 12 Juni 2022.

Sebelumnya diberitakan, Ilham, seorang pengunjung kebun binatang diserang buaya saat akan mencuci tangan di kolam yang disangkanya kosong pada Jumat 9 Juni 2022.

Ia menyebutkan, dengan adanya dua insiden tersebut, Sinka Zoo harus melakukan evaluasi secara menyeluruh, baik dari segi kepengurusan dan sistem pengawasan dari BKSDA, juga harus lebih ditingkatkan.

Tangan Buntung Diterkam Buaya di Sinka Zoo, Ilham Menangis Saat Teringat Pekerjaan Sehari-harinya

“Belajar dari pengalaman tahun ini, sinka zoo harus diadakan introspeksi yang sangat mendalam, baik pengurus dan juga sistem pengawasan dari BKSDA harus di tingkatkan,” timpalnya.

Selain itu, Maryadi mempertanyakan, apakah pemerintah sudah maksimal dalam mengawasi segala macam aktivitas SOP yang dijalankan oleh Sinka Zoo.

Dan, apakah anggaran sinka zoo sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan juga kebutuhan binatang yang ada di kawasan sinka zoo.

Karena ia menilai, faktor-faktor kebutuhan tersebut, berbanding lurus dengan hasil yang akan diperoleh.

“Jadi kita lihat setelah olah Tkp ini sudah ada bukti bahwa kesahalahan dari pengolahan, berarti kita harus lihat, apakah pemerintah memperhatikan sinka zoo, dan apakah anggaran itu mencukupi untuk kebutuhan pegawai sinka zoo, serta binatang yang ada di tempat. Karena kebutuhan ini kan berbanding lurus, ketika kebutuhan terpenuhi,” tukas Maryadi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved