Tangan Buntung Diterkam Buaya di Sinka Zoo, Ilham Menangis Saat Teringat Pekerjaan Sehari-harinya
Ia seketika menundukan kepala sembari mencoba menahan air matanya keluar dengan tangan kirinya.
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Insiden terkaman buaya di Kebun Binatang Sinka Zoo Singkawang menjadi persitiwa yang tidak akan pernah dilupakan oleh Ilham.
Bagaimana tidak, akibat gigitan hewan buas penghuni kebun binatang tersebut Ilham harus kehilangan tangan kanan.
Saat dijumpai Tribunpontianak di ruang perawatan, Ilham sempat meneteskan air mata, saat ditanya tentang pekerjaannya sehari-hari.
Ia seketika menundukan kepala sembari mencoba menahan air matanya keluar dengan tangan kirinya.
• Lengan Putus Diterkam Buaya di Kebun Binatang Sinka Zoo Singkawang, Ilham Layangkan Pengaduan Polisi
Hingga berberapa saat, Ilham akhirnya menguatkan dirinya dan mengatakan tak bisa menahan tangis saat mendengar pertanyaan tersebut.
"Tidak mampu saya, pas ditanya soal itu (tentang pekerjaannya)," kata Ilham kepada Tribunpontianak sembari menahan tangisnya, Minggu 12 Juni 2022.
Ia kemudian kembali mencoba tegar, dan menjawab pekerjan sehari-harinya hanyalah seorang sopir.
"Saya sehari-harinya bekerja hanya sebagai sopir," katanya.
• Lengan Putus Diterkam Buaya di Kebun Binatang Sinka Zoo Singkawang, Ilham Layangkan Pengaduan Polisi
Insiden terkaman buaya yang menyebabkan Ilham kehilangan tangan kanannya ini, sudah tentu membuatnya kehilangan pekerjaan sehari-harinya.
Hal itu seolah menjadi pukulan yang berat bagi Ilham dan istrinya. Saat ini, Ilham masih dalam proses pemulihan akibat lukanya dan sedang dalam perawatan di RSUD Abdul Aziz.
Istrinya dengan tegar merawat dan mendampingi Ilham disaat-saat sulitnya ini.
Selain itu, tidak hanya kehilangan lengan kanannya, Ilham juga menderita sejumlah luka lainnya, di sekitar perut sebelah kanan dan di kening sebelah kanan.
Bahkan, dirinya masih merasakan sakit dibagian perut sebelah kanannya saat akan berusaha duduk ataupun hendak berbaring setelah duduk. (*)