Cara Budidaya Eucalyptus, Tanaman Wangi yang Miliki Banyak Khasiat
Eukaliptus adalah tanaman dengan nama ilmiah Eucalyptus. Eucalyptus memiliki lebih dari 700 jenis atau spesies di dunia, dan disebut sebagai Rainbow e
Sebelum dipindahkan ke lahan budidaya utamanya, selama satu bulan bibit masih harus disiram dan dipupuk dengan NPK minimal 2 minggu sekali.
Tidak hanya itu, bibit juga masih perlu penyemprotan hama dan penyakit setidaknya selama satu minggu sekali.
3. Kesesuaian lahan
Setelah memastikan benih dan bibit pohon eucalyptus sehat dan baik. Maka, hal kedua yang harus diperhatikan para petani adalah kesesuaian lahan.
Menurut Evi, lahan terbaik tentunya adalah lahan yang subur. Eucalyptus akan sulit hidup dan bertumbuh pada lahan yang kering, lahan basah, lahan masam, lahan kritis.
Tidak hanya itu, perhatikan juga lahan yang tanahnya tersedia cukup air dan juga tidak berpengaruh terhadap iklim.
"Kombinasi itu semua akan menentukan tingkat kesuburan tanaman," ucap dia.
Sebagai informasi, eucalyptus dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai tinggi (0-1.800 meter diatas permukaan laut/MDPL), dengan curah hujan 2.000-5.000 mm per tahun.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam persiapan lahan ini adalah memastikan lahan bersih dari rumput liar, menentukan jarak tanam (setidaknya 4 meter x 4 meter) dan membuat lubang tanam serta aplikasi pupuk.
Baca juga: Apa Itu Puasa Arafah? Kapan Dilakukan? Bisa Menghapuskan Dosa Setahun Lalu dan Tahun Depan
4. Penanaman eucalyptus
Seperti dinyatakan sebelumnya, pohon eucalyptus ini sedikit lebih sensitif dalam proses budidayanya, termasuk persoalan akar yang putus bisa menyebabkan kematian.
Maka dalam proses penanamannya, para petani juga harus lebih teliti dan memperhatikan betul kapan, cara dan perlakuan terhadap bibit yang ada.
Usahakan melakukan penanaman tidak pada saat musim kemarau. Artinya lakukanlah pada saat hujan sering turun atau musim hujan.
Adapun, sebelum ditanam di lahan yang sudah disediakan. Bibit Eucalyptus yang diambil dari media tanam sebelumnya haruslah dibiarkan terlebih dahulu selama 2-3 hari sebelum diangkut ke lahan tanam baru.
Serta, pada saat menanamnya pun, petani harus berupaya melepaskan polibek ataupun kantong plastik bibit eucalyptus dengan hati-hati agar bibit tetap dalam keadaan utuh saat dimasukkan ke dalam lubang tanam.
Terakhir, lubang tanam yang dimasukkan bibit tersebut harus kembali ditutup dengan tanah dan dipadatkan.
Sebelum dapat diambil hasilnya, usai ditanam maka tanaman eucalyptus haruslah tetap dipupuk, disiram dengan rutin untuk mempercepat tumbuh dan juga mengendalikan hama serta penyakit tanaman. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News