Kuota Haji Kalbar Sebanyak 1.143 Orang, Pemprov akan Fasilitasi Swab PCR

Kegalauan menunggu daftar haji lumayan, dengan adanya 50 persen harapan kita ke depan bisa jadi 100 persen,

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/Anggita Putri
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji 

"Tahun kemarin-kemarin ada kekecewaan, tapi tahun ini alhamdulillah ya ada teman-teman yang berangkat. Saya bersyukur, walaupun saya ditunda tahun depan saya masih semangat. Mungkin ilmu agama saya masih kurang, diberikan waktu lagi sama Allah untuk belajar. Untuk memperbaiki diri, mungkin kemarin tingkah laku belum sesuai," ujarnya.

Ia pun berharap di tahun depan seluruh CJH asal Sekadau bisa berangkat bersama-sama. Khususnya CJH yang sejatinya sudah berangkat di tahun 2020 dan di tahun berikutnya. Diketahui, Darsiti adalah seorang penjual sate dan bakso di desanya.

Keberangkatan haji kali ini pun dirinya harus sendiri karena sangat suami sudah terlebih dahulu melaksanakan ibadah haji di tahun 2016. Sementara masa tunggu yang sudah dilaluinya hampir 10 tahun.

"Tahun ini sudah ikhlas, tahun ini adalah menghidupkan semangat lagi untuk menunggu keberangkatan. Saya mendaftarkan diri sejak tahun 2013. Saya akan menunggu tahun berapapun berangkat karena sayang untuk menarik diri," pungkasnya.

10 Tahun Menunggu

CJH lainnya yang masih gagal berangkat menjalankan ibadah haji 2022 adalah mantan atlet karate Kalbar dan mantan tim pelatih Institut Karatedo Indonesia (Inkai) Kalbar, Irwan Karlos. Rencananya Karlos akan pergi bersama sang ibunda Dayang Siti Awan.

Pada 2013 lalu, Irwan yang saat ini bekerja sebagai kepala sekolah di satu pesantren di Kota Pontianak mendaftar dari Mempawah, lantaran orangtuanya berasal dari Sungai Pinyuh.

"Perkiraannya berangkat 2021 atau 2022. Tapi karena ada Covid-19 jadi ditunda. Maka jatah tahun 2019 dan 2020 otomatis mundur, mereka berangkat tahun ini. Itu pun hanya 50 persen, berarti saya dan mama diperkirakan berangkat 2024," ujarnya.

Meski ada penundaan ia mengaku bersyukur umat Islam di Kalbar mendapat kuota melaksanakan ibadah haji tahun 2022.

"Artinya cita-cita naik haji udah di depan mata. Kegalauan menunggu daftar haji lumayan, dengan adanya 50 persen harapan kita ke depan bisa jadi 100 persen," ujarnya.

Untuk proses kata Irwan, pada 2013 lalu, ia langsung mendaftar dan menyetorkan uang sejumlah yang ditentukan. Setelah mendaftar ia tinggal menunggu antrean sesuai dengan kuota kabupaten.

"Saya lupa saat itu Rp 25 juta atau Rp 35 juta. Nama sudah keluar, informasi dari teman kampus yang daftar 2013, kita mundur. Karena kan kebijakan biar di sana tidak terlalu padat mengingat pandemi," ujarnya.

Kemenag Minta Jemaah Haji yang Berangkat Tahun Ini Segera Konfirmasi ke Bank Tempat Mendaftar

CJH asal Kalbar lainnya adalah Sukartinah (62). Ia yang mendaftar di Kemenag Kapuas Hulu mengaku harusnya berangkat ke Tanah Suci pada 2020 lalu.

"Karena pandemi muncul, harusnya berangkat tahun ini tetapi kuota hanya 50 persen. Kapuas Hulu hanya 59 jamaah yang berangkat," ujarnya.

Meski gagal berangkat haji tahun 2022, Sukartinah mengaku iklhas. "Ikhlas, karena sudah niat. Mau kapan berangkat pun atau tidak jadi berangkat yang penting udah niat," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved