Kuota Haji Kalbar Sebanyak 1.143 Orang, Pemprov akan Fasilitasi Swab PCR
Kegalauan menunggu daftar haji lumayan, dengan adanya 50 persen harapan kita ke depan bisa jadi 100 persen,
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 Hijriyah atau tahun 2022 Masehi. Kabar baik itu, tentunya menjadi suatu kegembiraan bagi umat Islam di Indonesia terkhusus di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan bahwa dengan telah dibukanya perjalanan ibadah haji tahun 2022, tentu Kalbar sudah siap dari berbagai aspek.
Keberangkatan haji tahun 2022 Kalbar mendapatkan kuota sebanyak 1.143 orang ditambah 7 petugas.
Dari 1.143 orang tersebut tersebar di Pontianak sebanyak 279 orang, Sambas 143 orang, Sanggau 50 orang, Sintang 63 orang, Mempawah 62 orang, Kapuas Hulu 59 orang, Ketapang 113 orang. Lalu di Landak 26 orang, Bengkayang 29 orang, Singkawang 50 orang, Melawi 47 orang, Sekadau 29 orang, Kayong Utara 34 orang, Kubu Raya 139 orang.
“Alhamdulillah tahun 2022 ini ibadah haji sudah dibuka kembali, Kalbar sudah dipastikan mendapat kuota 1.143 orang, ditambah 7 petugas. Memang hanya separuh dari biasanya, semoga ke depan ibadah haji kuotanya sudah normal,” ujarnya, Selasa 10 Mei 2022.
Gubernur Sutarmidji mengatakan untuk keberangkatan ibadah haji di Kalbar sudah siap, begitu juga dengan para petugas.
• Pemprov Kalbar Seleksi Penawaran Perhotelan dan Maskapai Penerbangan untuk Keberangkatan Haji
“Untuk penyelenggaraan haji kita sudah siap petugas hajinya nanti akan dilakukan tes. Untuk jemaah semua sudah disiapkan saya rasa semua sudah kita persiapkan, “ujarnya.
Ia mengatakan untuk persiapan tahun ini tidak terlalu berat karena kuota haji hanya setengah dari sebelumnya.
“Namun karena asrama haji masih dalam tahap rehab kita masih akan menentukan tempat penginapan calon jamaah haji (CJH). Sedangkan untuk PCR khusus untuk ini Pemprov yang akan menanggungnya,” pungkasnya.
Tiga Kali Tunda
Jatah CJH Kalbar yang 1.143 orang, hanya kurang lebih setengah dari biasanya. Hal ini tentu saja menimbulkan beberapa konsekuensi, satu di antaranya penundaan keberangkatan bagi sejumlah jemaah.
Satu di antara CJH yang keberangkatan nya ke Tanah Suci ditunda adalah Darsiti (44), asal Sekadau. Meski keberangkatannya pada 2022 masih ditunda, namun Darsiti tetap legowo dan semangat. Ia memaknai nya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.
Darsiti diketahui satu di antara 60 CJH tahun 2020 yang tertunda keberangkatannya hingga 2022 karena pandemi covid-19. Di tahun 2022 pun ia dan 31 CJH lainnya harus bersabar karena Kabupaten Sekadau hanya mendapatkan 29 kuota keberangkatan.
Meski harus tertunda untuk ketiga kalinya, Darsiti mengaku legowo dan justru semangatnya kembali membara. Karena meskipun terbatas, kini ada titik terang mengenai keberangkatan ibadah haji di Indonesia.
Wanita asal Desa Menua Prama, Kecamatan Belitang itupun ikhlas dan menganggap bahwa tertundanya keberangkatan tersebut karena Allah SWT ingin dirinya semakin memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan.