Animo Masyarakat Turun, Pemkot Hentikan Vaksinasi Malam Hari & Pelayanan Vaksin di Puskesmas dan PCC

Walaupun capaian vaksinasi masih lamban, tetapi kita tetap buka sentra-sentra vaksinasi di Kota Pontianak terutama di Puskesmas dan gedung PCC

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ Muhammad Rokib
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak saat ini kian melamban. Turunnya animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, juga membuat Pemkot Pontianak menghentikan vaksinasi di malam hari.

Wako Edi menyebut, bahwa capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak untuk dosis 1 masih 93,7 persen dan untuk vaksinasi 2 masih 79,61 persen. Sedangkan untuk vaksinasi booster masih mencapai 10,76 persen.

Kemudian untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun vaksinasi pertama 38,64 persen dan vaksinasi kedua 25,4 persen. "Walaupun capaian vaksinasi masih lamban, tetapi kita tetap buka sentra-sentra vaksinasi di Kota Pontianak terutama di Puskesmas dan gedung PCC," kata Edi Rusdi Kamtono, Senin 4 April 2022.

Wako Edi pun mengungkapkan penyebab lambannya capaian vaksinasi di Kota Pontianak. Ia mengatakan hal ini berkaitan dengan penurunan kasus Covid-19 di Kota Pontianak yang menyebabkan masyarakat tidak seperti pada awal-awal saat lonjakan kasus Covid-19.

"Ini seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Kota Pontianak mungkin juga menjadi penyebab masyarakat kurang begitu semangat untuk vaksin, tetapi masih ada yang vaksin hanya saja perjalanannya masih lamban," terangnya.

Yang menjadi sorotan adalah vaksinasi dosis ketiga atau booster yang saat ini masih rendah. Padahal kata Edi, vaksinasi booster ini juga merupakan salah satu syarat wajib untuk mudik.

"Vaksin booster ini juga menjadi salah satu syarat untuk mudik. Itu merupakan salah satu upaya pemerintah juga dalam menekan angka penyebaran Covid-19," katanya.

Bulan Suci Ramadhan, Diskes Provinsi Kalbar Tetap Gencarkan Pelayanan Vaksinasi 

Kendati masih berjalan lamban, Wako Edi menerangkan, bahwa pihaknya tetap melaksanakan upaya pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat "Bagi masyarakat yang ingin vaksin kita tetap buka kesempatan seluas-luasnya," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu Pemkot Pontianak menggenjot capaian vaksinasi Covid-19, di antaranya dengan pelaksanaan pada malam hari. Bahkan juga menerapkan metode door to door atau jemput bola ke masyarakat.

Titik-titik keramaian seperti kafe, waterfront city, dan taman kota menjadi sasaran vaksinasi pada malam hari. Saat itu antusiasme masyarakat masih tinggi, sehingga capaian vaksinasi dosis I bisa tembus di atas 90 persen.

Tapi kini menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu, vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak selama bulan Ramadan ini, hanya dilaksanakan pada siang hari. Sementara untuk vaksinasi malam hari sudah dihentikan karena animo masyarakat turun.

Terkait kemungkinan dibukanya kembali vaksinasi pada malam hari, itu tergantung pada animo masyarakat. Jika animo masyarakat tinggi untuk melaksanakan vaksinasi pada malam hari, maka tidak menutup kemungkinan akan dilaksanakan vaksinasi pada malam hari.

"Tetapi sampai hari ini kita belum punya pelajaran bagaimana buka pelayanan vaksinasi di malam hari saat bulan Ramadan. Karena, kalau malam hari bentrok dengan waktu ibadah tarawih. Kalaupun misalnya setelah tarawih, waktunya mepet tidak tekejar," tukasnya.

Booster Membingungkan

Warga Pontianak, Jamal, mengaku vaksin booster sebagai syarat mudik sebagai hal yang membingungkan. Hal itu dilontarkannya lantaran tak semua masyarakat bisa memenuhi persyaratan vaksin, baik itu vaksin booster maupun vaksin dosis pertama dan kedua.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved