Harga Masih Mahal, Warga Kalbar harus Merogoh Kocek lebih Dalam untuk Dapatkan Minyak Goreng
Warga Jalan Ampera, Kota Pontianak, Ulan, mengaku terpaksa harus membeli migor dengan harga lebih mahal.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah warga masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng (migor) bersubsidi yang digelontorkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada awal 2022 lalu.
Akibatnya, warga harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan barang substitusi dari kelapa sawit tersebut.
Sejak kenaikan sekira akhir 2021 lalu, Kemendag mengeluarkan kebijakan minyak goreng bersubsidi. Namun, lebih kurang dua bulan program ini berjalan, warga masih kesulitan menemukan migor bersubsidi yang dibuat dalam tiga harga berbeda per liternya, yakni premium Rp 14 ribu, sederhana Rp 13.500, dan curah Rp 11.500.
Warga Jalan Ampera, Kota Pontianak, Ulan, mengaku terpaksa harus membeli migor dengan harga lebih mahal.
Pasalnya, migor subsidi yang dijanjikan tersedia oleh pemerintah sangat sulit didapatkan di pasaran. “Mau tidak mau lah beli yang mahal. Kalau kita mau menunggu yang subsidi lalu tidak masak, mau mutar-mutar lagi makan bensin lagi,” keluhnya, Minggu 6 Maret 2022.
Ibu rumah tangga ini masih kesulitan menemukan migor bersubsidi. Jika pun ada, ia harus rela mengantre terlebih dahulu. Bahkan, ia pernah menemukan pihak toko yang mensyaratkan harus belanja dengan nilai tertentu ketika akan membeli migor subsidi.
“Kalaupun ada minyaknya, belinya masih pakai antre. Bahkan ada salah satu toko yang mengharuskan belanja dulu minimal Rp 10 ribu di toko itu, baru boleh beli minyak goreng subsidi,” ungkapnya.
• Kisah Warga Pontianak Mencari Minyak Goreng Subsidi
Bahkan, Ulan bercerita pernah meniatkan untuk mencari minyak goreng subsidi. Ia pun lalu berkeliling di toko-toko yang memiliki berpotensi menjual minyak goreng subsidi. “Mutar-mutar toko, bahkan kalau ada ketemu dengan sales Migor, saya tanya,” ungkapnya.
Keluhan serupa juga dirasakan warga Jalan Sungai Raya Dalam, Eni. Dirinya selalu kehabisan stok saat hendak membeli minyak goreng subsidi. “Kehabisan terus saat saya mau beli, kata penjualnya walaupun stok datang 20 dus, habis begitu saja minyak goreng subsidinya,” ucapnya.
Bahkan, dirinya nekat akan menitipkan uang ke toko untuk membeli minyak goreng subsidi agar mendapatkan stok. Namun, hal itu tidak diizinkan pembeli toko sehingga belum mendapatkan minyak goreng subsidi.
“Toko sembako depan pasar swadaya, Jl Sei Raya Dalam. Pernah saya, sangat penasarannya, kok tidak pernah dapat-dapat. Saya mau bayar dulu, tapi abangnya menolak, katanya tidak bisa, memang harus beli di tempat,” kenangnya.
Ibu rumah tangga ini menuturkan, memang sangat sulit mendapatkan minyak goreng subsidi. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk beli di warung di depan komplek dirinya tinggal dengan harga yang lebih mahal.
“Mau bagaimana lagi, dicari juga sulit. Akhirnya saya beli di warung depan komplek saja, Rp 20 ribu per liter,” ungkapnya.
Minta Tak Panik
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPPESDM) Provinsi Kalimantan Barat, Dr Syarif Kamaruzaman, meminta agar masyarakat tidak panik terkait ketersediaan minyak goreng subsidi, di Kalbar. Ia juga menjelaskan alur distribusi minyak goreng subsidi bisa sampai ke daerah di Kalbar.
• Daftar Kebutuhan Masyarakat yang Naik Harga Mulai Awal Maret 2022 ! Satu Diantaranya Minyak Goreng
Bahkan, ketika migor subsidi sempat susah didapatkan pasar murah ataupun bazar migor subsidi menjadi salah satu solusi yang difasilitasi oleh Pemprov Kalbar di beberapa titik lokasi di Kalbar. Ia memastikan, hal itu masih akan terus berlanjut sesuai kebutuhan daerah tersebut.
Dijelaskannya, Pemprov Kalbar melalui Disperindag ESDM Kalbar sudah melakukan pasar murah atau bazar. Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan dinas di kabupaten kota terkait ketersediaan migor subsidi.
Apabila didapat adanya kelangkaan daerah tersebut, ditegaskannya, tinggal mengkonfirmasi kepada Pemprov Kalbar untuk memfasilitasi dan mengundang distributor, produsen untuk segera mensuplai migor ke daerah tersebut.
“Contoh kemarin di Ketapang, sudah rapat dan kita dorong dari sini (Pemprov) dan juga untuk Sekadau. Kita juga menjaga bahwa suplai distributor di Kota Pontianak ini harus mengirim ke lokasi agen-agen di daerah,” ujarnya.
Ia juga mencontohkan, Kota Pontianak sudah mengirim surat ke Disperindag provinsi yang akan difasilitasi ke pabrik untuk melakukan pasar murah migor di lima titik pasar. Dimana, pasar murah akan dilaksanakan tersebar, masing-masing di Pasar Flamboyan pada 9 Maret 2022, Pasar Kemuning 10 Maret, Pasar Dahlia 14 Maret, Pasar Teratai 15 Maret, Pasar Puring 17 Maret 2022, Pasar Kenanga 19 Maret. Dimana semuanya akan mulai dibuka pukul 08.00 WIB.
Dalam surat yang ditandatangani Wali Kota (Wako) Pontianak yang ditebuskan ke Gubernur Kalbar, Cq Kepala DPPESDM Provinsi Kalbar, perihal pelaksanaan pasar murah migor di Kota Pontianak. “Itu juga sama dilakukan oleh Disperindag Provinsi sampai ke kabupaten kota dan dengan distributor maupun pabrik,” ungkapnya.
Hasil rapat koordinasi (Rakor) beberapa waktu lalu di Surabaya, ia juga menjelaskan bahwa pemerintah juga meminta masyarakat untuk tidak panik.
“Bijak lah, jangan panik yang membuat masyarakat menjadi semakin panik. Seperti Indomaret dan Alfamart juga kita jaga terus. Kalau di pasar tradisional juga ada yang migor curah, biasanya tersedia di bazar bahkan bisa sampai 8 ton per hari per titik,” ungkapnya.
Jadi, migor tersebut didistribusikan dari pabrik ke distributor. Lalu, distributor yang menjual ke pasar murah atau bazar.
“Kita kan tidak tahu pola di daerah. Ini juga merupakan bisnis to bisnis. Tetapi, kita kawal karena bisnis ini juga untuk kepentingan masyarakat, karena migor merupakan bahan pokok penting,” ungkapnya.
Jadi dalam hal ini, ditegaskannya, Pemprov akan memanggil distributor untuk mendistribusikan ke ke daerah tersebut. Ia juga meminta daerah harus menyiapkan data lengkap berapa yang dibutuhkan masyarakat.
“Intinya dari surat yang mereka kirim ke provinsi adalah mereka juga melakukan sidak yang sama di kabupaten. Dimana jika ada kekurangan migor sehingga mereka minta untuk diadakan bazar migor murah,” jelasnya.
Dimana tugas Disperindag Provinsi untuk melakukan koordinasi langsung ke distributor dengan pabrik untuk mengirim stok migor misalnya di Kota Pontianak dan Singkawamg. Ia minta di kabupaten juga jangan liar informasinya. Ia mempersilakan daerah membuat surat seperti yang dilakukan Pemkot Pontianak untuk membuat pasar murah yang ditebuskan ke Pemprov Kalbar.
“Kita terus melakukan koordinasi dari Pemprov ke pabrik, dan distributor untuk segera memenuhi kebutuhan di masing-masing daerah, dan itu menjadi komitmen yang bisa kita lakukan,” tegasnya.
Tak Menumpuk
Ia mengatakan, Pemprov Kalbar dalam hal ini Disperindag ESDM Provinsi terus melakukan koordinasi, monitoring, mengawasi, mengevaluasi terkait distribusi migor terhadap distributor untuk segera mensuplai ke kabupaten.
“Jangan sampai terjadi kelangkaan untuk menghadapi hari besar keagamaan. Persoalan kita adalah banyak yang mencari migor curah, padahal migor ada tiga kelas,” ujarnya.
Selain itu, terkait dengan stok migor di Kalbar, dikatakannya bahwa pabrik setiap hari melakukan produksi. Namun, produsen tidak bisa sekaligus mengirim ke-14 kabupaten kota di Kalbar, tapi mengirim per hari untuk per kabupaten. “Jadi giliran, dan itu juga menjadi kendala karena belum jatuh tempo di sana sudah panik,” jelasnya.
Jadi terkait stok migor, ditegaskannya tidak menumpuk di provinsi, melainkan distributor langsung mengirim ke kabupaten kota masing-masing di Kalbar.
“Kami hanya mengawal, melakukan evaluasi dan koordinasi terkait bagaimana pola pasokan, distribusi. Sehingga data lengkap ada di daerah, kita hanya bisa menghitung dan koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya
Namun, di sisi lain, dikatakannya Provinsi Kalbar masih terbilang tidak sulit karena punya pabrik Wilmar. “Sebenarnya kita tidak susah, jadi jangan terlalu risau dan Wilmar juga mampu, masalahnya dia tidak boleh monopoli. Kemasan premium juga datang dari luar wilayah suplai dan Wilmar juga mengirim keluar. Lalu untuk di dalam daerah dia tetap menjaga konsistensi di daerah,” pungkasnya.