Omicron Masuk Kalbar
Kasus Omicron di Kalbar, Ahli Epidemiologi Sebut Perlu Upaya Menyeluruh Pemeritah dan Masyarakat
Imbauan juga bagi masyarakat untuk pemaksimalan kegiatan di luar ruangan, pembatasan aktivitas dan kapasitas, termasuk work from home (WFH).
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ahli Epidemiologi Kalbar, Dr Malik Saepudin menanggapi terkait telah ditemukan kasus Omicron di Kalbar.
Bersamaan dengan sedang terjadi peningkatan kasus dan menyebar kasus positif diseluruh kabupaten/ kota di Kalbar.
Tingkat mobilitas penduduk yang tinggi terutama di Kota Pontianak dan Kota Singkawang membrikan kontribus signifikan terhadap peningkatan jumlah kasus di wilayah Kalbar.
Dengan angka kematian 2.5 persen berdasarkan Data Satgas Provinsi Kalbar per 8 Februari 2022. Sehingga kondisi ini, sangat mengkawatirkan bagi semua.
• Ditemukan Kasus Omicron di Kalbar, Kadishub Kalbar Ingatkan Maskapai Jangan Lalai Prokes
Oleh karenanya diperlukan upaya menyeluruh dan terintergrasi, semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat.
Ia mengatakan bahwa peran masyarakat sangat penting untuk terus berusaha agar tidak menjadi sumber penular baru, dengan kembali melaksanakan prokes 5 M dengan baik.
Maka ada beberapa hal yang harus dilakukan masyarakat yang terinfeksi varian Omicron.
Diantaranya orang yang telah melakukan vaksinasi. Bagi yang telah mendapatkan vaksinasi, dengan hasil positif Covid-19 dan bergejala dapat melakukan isolasi mandiri selama tujuh hari, sementara kasus kontak dapat karantina selama lima hari.
Lalu bagi orang yang telah divaksinasi terus pantau gejala demam tinggi dan sulit napas. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, jaga kebugaran, jaga kebutuhan cairan, dan konsumsi obat pereda gejala.
Selain itu, konsultasi rutin dengan nakes secara online dan jangan percaya hoaks atau kabar yang tidak benar.
Sementara itu, pasien terinfeksi Omicron yang belum melakukan vaksinasi dapat membatasi kontak fisik dan segera periksa ke dokter
Adapun Strategi pengendalian Omicron oleh Pemprov/Kab/Kota seharusnya lebih baik lagi. keberhasilan pengendalian pandemi ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, dan kekuatan respons sejak awal yang dilaksanakan dengan konsisten.
Sebagus apa pun strategi pengendalian pandemi akan gagal atau tidak optimal jika minim dukungan dalam pelaksanaan.
Minimal ada empat strategi untuk meredam penyebaran varian Omicron di Kalbar yakni yang pertama Deteksi dini kasus infeksi.
Deteksi dini kasus infeksi corona dapat dilakukan dengan tes tracing, tracing, ( 3 T + dan skrining).
Kedua, Cegah kasus impor. Pemberlakuan kembali syarat penerbangan dengan dilakukan dengan tes RT-PCR dalam kurun waktu 24 jam sebelum terbang dan saat kedatangan, termasuk RT-PCR ulang ketika melakukan karantina.
Ketiga, Meredam penyebaran domestik.
Mengurangi tingkat resiko penyebaran domestik, selain dilakukan 3T dan surveilans.
Imbauan juga bagi masyarakat untuk pemaksimalan kegiatan di luar ruangan, pembatasan aktivitas dan kapasitas, termasuk work from home (WFH).
Keempat Perkuat perlindungan diri.
Memperkuat perlindungan diri dilakukan dengan vaksinasi dan booster, masker N95, tes dan karantina jika kontak atau bergajala. Jaga kebersihan diri dan lingkungan, pola hidup sehat, ventilasi, dan sirkulasi.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk mencegah terpapar Omicron, seperti vaksinasi, memakai masker tiga lapis atau N95, membatasi mobilitas, dan membatasi kontak fisik.
Selain itu, dapat diprioritaskan kegiatan daring, aktivitas luar ruangan, meningkatkan sirkulasi udara, menambah ventilasi ruangan, dan memanfaatkan pesan antar makanan.
Tetap konsumsi makanan gizi seimbang dan minum air yang cukup, menjaga kebugaran, dan menjauhi hoaks.
Semoga pemerinrah Provinsi, Kabupaten dan Kota Se-Kalbar, lebih giat melakukan sosialisasi dan edukasi prokes ketat kepada Masyarakat untuk lembali melakukan prokes ketat, dan melakukan T3, Sekrining dengan masif dan benar.
Selain itu pemenuhan dan percpatan target vaksinasi reguler dan boster mencapai >70 pereen, dengan begitu semoga penyebaran dan peningkatan transmisi Lokal dapat dikurangi. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)