Kalbar Tambah 355 Kasus! Sutarmidji Khawatir Positivity Rate Naik, Wako Edi Perketat Mobilitas Warga

Gubernur Sutarmidji sebetulnya kurang sependapat terkait kasus konfirmasi yang melakukan isolasi di rumah.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ FILE
Gubernur Sutarmidji saat di Pendopo Gubernur Kalbar, Jumat 11 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji, khawatir kenaikan positivity rate (PR) yang sudah dua kali lipat dibandingkan dengan puncak varian Delta. Angka PR Kalbar saat ini 20,93 persen.

Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) RSUD Soedarso saat ini baru di angka 9 persen.

Sedangkan, pada puncak Delta waktu itu BOR sekitar 80-90 persen. Berdasarkan data Diskes Provinsi Kalbar kasus konfirmasi covid-19 di Kalbar, per Minggu 13 Februari 2022 terdapat tambahan kasus sebanyak 355 kasus positif Covid-19.

Kemudian untuk kasus konfirmasi sekarang CT-nya tinggi-tinggi, tidak seperti Delta yang CT-nya rendah dan banyak dirawat di rumah sakit.

“Kalau yang ini CT-nya tinggi-tinggi, tapi isolasi di rumah,” ujarnya saat ditemui Pendopo Kalbar, Senin 14 Februari 2022.

Gubernur Sutarmidji sebetulnya kurang sependapat terkait kasus konfirmasi yang melakukan isolasi di rumah.

Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Pemkot Pontianak Perketat Mobilitas Masyarakat

“Masalahnya kalau mereka tak disiplin bagaimana? Itu satu rumah bisa kena semua kalau dia Omicron. Jadi harusnya isolasi di tempat isolasi terpadu,” ungkapnya.

Dikatakannya, dari tambahan kasus terdapat 19 orang PMI yang justru CT-nya rendah. “Karena biasanya ada satu yang positif di situ, kemudian menjangkiti yang lain. Mungkin juga baru terpapar, masih masa inkubasi. Maka harus hati-hati,” jelasnya.

Gubernur Sutarmidji mengatakan kalau CT di angka 11-20 seharusnya diisolasi di tempat terpadu. Sedangkan, CT 20-27 baru boleh menjalankan isolasi di rumah dengan catatan rumahnya memenuhi syarat, kalau tidak tetap harus menjalankan isolasi di isoter yang disiapkan pemerintah.

“Kalau agak longgar itu misalnya sudah 4 hari positif, dan masa inkubasinya sudah selesai. Kemudian CT 28-37, itu tak masalah. Harusnya begitu,” ujarnya.

Makanya, ada beberapa CT di angka 11 dan sebagainya. Gubernur Sutarmidji meminta Wakil Satgas Provinsi Kalbar Harisson untuk menghubungi kabupaten yang bersangkutan, kalau tak ada tempat isoter maka boleh dibawa ke Pontianak.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kalbar, Erna Yulianti, mengatakan langkah antisipasi yang dilakukan sesuai arahan Presiden, yakni mempercepat cakupan vaksinasi, dan meningkatkan protokol kesehatan terutama mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker.

“Protokol kesehatan harus diperketat dan begitu juga dengan pengunaan Peduli Lindungi di ruang publik harus disiapkan,” ujarnya.

Ia mengatakan selain itu sampai hari ini Diskes Provinsi Kalbar juga masih menunggu hasil WGS dari Litbangkes dari sampel yang sudah d kirim untuk mengetahui varian apa dari kasus Covid 19 yang ada di Kalbar, Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan seperti melakukan Percepatan Vaksinasi dan vaksinasi Booster.

Lalu melakukan promosi kesehatan terkait prokes ke masyarakat dan bersama OPD yang berada dalam Satgas Provinsi untuk melakukan pembagian masker di pasar tradisional, ke Cafe-cafe yg ada di sepanjang Jalan Reformasi dan persimpangan jalan. “Hal ini kami lakukan untuk mengingatkan masyarakat agar tetap memakai masker guna mencegah penularan Covid -19,” katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved