Tangani Banjir, Sutarmidji Minta Kepala Dinas Terkait di Provinsi Berkantor di Sintang dan Melawi
Kemudian Kepala Dinas Provinsi saya minta berkantor di Sintang dan Melawi. Pastikan bahwa dapur umum itu tersedia makanan yang cukup
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Kemudian di Melawi sudah ada pasokan atau bantuan dari Pemprov Kalbar sebanyak 50 ton beras dan cadangan pangan Melawi masig ada sebanyak 100 ton yang belum diambil di Bulog.
“Saya minta Bulog memastikan beras yang ada layak dimakan. Jangan mentang-mentang bencana, lalu beras yang diberikan adalah beras yang tak layak seprti banyak kutu. Saya larang ambil itu untuk Melawi yang 100 ton,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa beras yang disediakan tersebut dibayar, bukan tidak dibayar.
“Bukan bulog beri gratis. Jangan sampai begitu ada bencana Bulog cuci gudang dan beras yang tidak layak diberikan pada masyarakat. Saya bilang jangan dicairkan sekalian kalau berasnya tidak layak,” tegas Midji.
Ia meminta bahwa Bulog harus siapkan cadangan pangan daerah karena itu dibayar.
“Untuk cadangan di Pontianak geser saja dulu ke Sintang, jangan nunggu dari Sulawesi. Saya sudah telpon kepala Bulog katanya dalam perjalanan,” tegasnya.
Sutarmidji menegaskan seharusnya dalam kondisi banjir seperti ini Bulog harus lebih jeli. Dikatakanya Bulog dalam hal ini mempunyai kewajiban menyediakan stok pangan.
“Kemudian minyak goreng, masak minyak goreng sebagai daerah penghasil CPO terbesar kedua di Indonesia malah mahal.
Kalau dapat jangan mahal dan jangan ada kenaikan harga di Kalbar,” tegasnya.
Ia meminta pada produsen jangan sampai menaikan harga dan meminta kepada pihak swasta untuj saatnya mengeluarkan CSR guna kepentingan masyarakat.
Sutarmidji mengajak semua pihak untuk bersama tanggulangi bersama bencana yang sedang menimpa Kalbar saat ini. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)