Tangani Banjir, Sutarmidji Minta Kepala Dinas Terkait di Provinsi Berkantor di Sintang dan Melawi

Kemudian Kepala Dinas Provinsi saya minta berkantor di Sintang dan Melawi. Pastikan bahwa dapur umum itu tersedia makanan yang cukup

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji melihat bahwa BPBD Provinsi tidak begitu aktif dalam penanganan banjir. Sehingga ia memutuskan untuk membentuk Satgas penanganan banjir.

Ia bahkan meminta Kepala Dinas Sosial Provinsi terkait dengan penanganan banjir untuk berkantor di Kabupaten Melawi dan Sintang.

“Kemudian Kepala Dinas Provinsi saya minta berkantor di Sintang dan Melawi. Pastikan bahwa dapur umum itu tersedia makanan yang cukup kalori hingga protein yang dibutuhkan pengungsi,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 7 November 2021.

Tidak hanya pengungsi, tapi mereka-mereka yang bisa masak dirumah dan mengungsi tempat keluarga juga harus disuplay.

Alasan Sutarmidji Tetap Wajibkan Hasil PCR Negatif untuk Syarat Penerbangan ke Kalimantan Barat

Kemudian melihat banyak warung yang tutup, dikatakannya Pertamina saat ini bisa melakukan operasi pasar.

“Saya sebagai Gubernur akan terus memantau serta melihat kebutuhan masyarakat. Temasuk obat-obatan kalau kurang cepat beri tahu provinsi,”ujarnya.

Ia mengatakan bahwa untuk bantuan dari BNPB juga hendaknya harus dikoordinasikan.

“Saya minta seluruh Kadis Provinsi yang berkaitan seperti Kadis Sosial, Kadis Pangan dan Pertanian, Kadis Perkebunan dan Peternakan serta Kadis Perdagangan dan ESDM harus berkomunikasi terus untuk melihat apa yang dibutuhkan masyarakat,”tegasnya.

Sutarmjdji mengatakan bahwa kondisi banjir di Kabupaten Melawi, Sintang, Sekadau, Sanggau dan sebagian Kapuas Hulu ada beberapa wilayah yang semakin meluas dan tinggi seperti Sintang.

Dikatakannya seperti akses ke Kabupaten Melawi sebelumnya sempat putus, namun sekarang sudah bisa dilalui sehingga pasokan sembako bisa dilakukan.

Sementara untuk banjir di Kabupaten Sintang banjir semakin luas dan tinggi.

“Saya berharap Pemda setempat segera melakukan atau mempersiapkan tempat-tempat pengungsian agar masyarakat yang terdampak mengungsi dan Pemerintah bisa menangani kesehatan serta makan minum nya,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 7 November 2021.

Lanjutnya, lebih bagus warga mengungsi meskipun tempatnya tidak seperti rumah sendiri, tapi setidaknya makan minum bisa dipantau dengan baik.

“Saya juga minta supaya dilakukan koordinasi terus menerus dengan Pemda Provinsi serta TNI Polri untuk segera cairkan beras cadangan pangan,”pintanya.

Kabupaten Sintang saat ini dikatakannya masih ada stok 100 ton lebih beras yang sebagian sudah digunakan, lalu ditambah lagi ada pasokan dari Pemprov Kalbar sebanyak 100 ton.

Kemudian di Melawi sudah ada pasokan atau bantuan dari Pemprov Kalbar sebanyak 50 ton beras dan cadangan pangan Melawi masig ada sebanyak 100 ton yang belum diambil di Bulog.

“Saya minta Bulog memastikan beras yang ada layak dimakan. Jangan mentang-mentang bencana, lalu beras yang diberikan adalah beras yang tak layak seprti banyak kutu. Saya larang ambil itu untuk Melawi yang 100 ton,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa beras yang disediakan tersebut dibayar, bukan tidak dibayar.

“Bukan bulog beri gratis. Jangan sampai begitu ada bencana Bulog cuci gudang dan beras yang tidak layak diberikan pada masyarakat. Saya bilang jangan dicairkan sekalian kalau berasnya tidak layak,” tegas Midji.

Ia meminta bahwa Bulog harus siapkan cadangan pangan daerah karena itu dibayar.

“Untuk cadangan di Pontianak geser saja dulu ke Sintang, jangan nunggu dari Sulawesi. Saya sudah telpon kepala Bulog katanya dalam perjalanan,” tegasnya.

Sutarmidji menegaskan seharusnya dalam kondisi banjir seperti ini Bulog harus lebih jeli. Dikatakanya Bulog dalam hal ini mempunyai kewajiban menyediakan stok pangan.

“Kemudian minyak goreng, masak minyak goreng sebagai daerah penghasil CPO terbesar kedua di Indonesia malah mahal.

Kalau dapat jangan mahal dan jangan ada kenaikan harga di Kalbar,” tegasnya.

Ia meminta pada produsen jangan sampai menaikan harga dan meminta kepada pihak swasta untuj saatnya mengeluarkan CSR guna kepentingan masyarakat.

Sutarmidji mengajak semua pihak untuk bersama tanggulangi bersama bencana yang sedang menimpa Kalbar saat ini. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved