Pemerintah Indonesia Jajaki Obat Covid-19 Proxalutamide dan AT-527 selain Molnupiravir

Selain Molnupiravir, Pemerintah Indonesia menjajaki beberapa alternatif obat untuk penyembuhan Covid-19.

Editor: Jimmi Abraham
Merck
Obat Covid-19 molnupiravir yang diproduksi perusahan farmasi Merck. Obat antivirus ini dilaporkan dapat menekan risiko masuk rumah sakit atau kematian karena Covid-19 hingga 50 persen. Obat ini pun sudah dilirik banyak negara, termasuk Indonesia. 

Dugaan penyimpangan dalam uji klinis dilaporkan telah memicu penyelidikan oleh Komisi Etik Nasional di Brasil.

"Hasil ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan," kata Eric Topol, Wakil Presiden Eksekutif Scripps Research Translational Institute.

Meski demikian, ide dari penelitian ini dianggap masuk akal oleh sejumlah ilmuwan.

Sertifikat Vaksin ke 2 Belum Keluar Padahal Sudah Vaksin? Apa Solusi Sertifikat Vaksin Belum Muncul?

AT-527

Dikutip dari BiospaceAT-527 merupakan obat antivirus yang memblokir Polimerasi RNA virus yang digunakan virus untuk bereplikasi.

Adapun obat ini saat ini sedang diselidiki dalam beberapa uji coba terhadap Covid-19.

Atea merupakan pabrik farmasi yang berbasis di Boston dan bekerjasama dengan raksasa farmasi Swiss, Roche dalam pengembangan AT-527.

Obat telah memulai studi fase III pada awal tahun ini untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang.

Dari data sementara uji fase I Imenunjukkan metabolit aktif AT-527 berhasil mencapai tingkat antivirus target yang ada di paru-paru.

Obat telah memulai studi fase III pada awal tahun ini untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Molnupiravir, RI Jajaki Proxalutamide dan AT-527, Obat Apa Itu?"

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved